Seniman Amerika Serikat Ini Gunakan Pohon Berusia 150 Tahun Sebagai Bahan Dasar Karyanya

Ada salah satu seniman dari Seattle, Amerika Serikat bernama John Grade. Dari namanya jelas lo nggak akan familiar dan memang John Grade hanya terkenal di kalangan seniman lokal Amerika Serikat. Tetapi baru-baru ini, nama John Grade sedang banyak diperbincangan oleh masyarakat pencinta seni dunia. Karya terbarunya berjudul Arctic Tree mendapatkan apresiasi banyak pihak. Salah satu keunggulan dari karya seninya ini adalah John Grade pergi ke kutub utara untuk mengambil kayu dan dibuat mahakarya tersebut.

Sengaja pergi ke kutub utara

John Grade menceritakan perjalanannya tersebut lewat wawancara di esquire.com. Grade mengatakan dirinya pergi ke perbatasan paling utara Alaska menggunakan pesawat baling-baling. Karena udara dan cuacanya yang sangat buruk, Grade turun 100 kilometer dari lokasi tujuan. Nggak mau menyerah, Grade kemudian naik perahu sejauh 80 kilometer untuk menjelajah sungai di Arctic Circle.

Setelah sampai, Grade harus berjalan sedikit untuk mencapai tujuan. Sampai di tempat pohon kapas berusia 150 tahun, Grade mengambil ranting kayu yang berserakan di sekitarnya. Grade dengan sabar membungkus satu per satu ranting kayu tersebut dan membawanya ke Seattle. Sesampai di studio, Grade dibantu 21 orang membuat replika pohon yang sekarang digantung di Nosrstrom, toko baju pria di Manhattan.

Kenapa Grade jauh-jauh ke Kutub Utara?

Salah satu pertanyaan yang masih mengganjal adalah kenapa Grade mau jauh-jauh pergi ke Kutub Utara mencari ranting kayu? Jawabannya sangat simpel, Grade melakukan hal ini agar semua orang di sekitarnya bisa melihat secara langsung apa yang nggak bisa mereka lihat. Tentu mustahil jika seluruh orang Amerika Serikat pergi ke Kutub Utara untuk melihat pohon kapas berusia 150 tahun. Oleh karena itu, Grade mewujudkannya dengan membuat karya seni dengan ranting kayu asli.

Nggak hanya itu, Grade ternyata juga punya kepedulian sangat tinggi kepada tumbuhan dan alam sekitar. Dari karya seninya, Grade menginginkan semua orang bisa mencintai lingkungannya. Keren nggak, Urbaners?

Source: esquire.om