Pameran Raven is Odd: Pentingnya Isu Mental Health

Diciptakannya seni itu bukan hanya bisa untuk kepentingan estetika, namun juga berfungsi untuk menyampaikan suatu pesan. Begitu pula yang dilakukan oleh Raven is Odd, sebuah pameran instalasi seni di kawasan Jakarta Selatan yang bertemakan kesehatan mental.

Berbagi Ilmu Melalui Seni

Berdiri sejak 2015, Raven is Odd bisa dibilang cukup baru sebagai sebuah wadah bagi seniman kontemporer yang ingin memamerkan instalasi seninya. Raven is Odd sendiri merupakan sebuah multi-platform perusahaan kreatif di bidang lifestyle yang dimiliki oleh seorang influencer yang pastinya udah nggak asing di telinga, Rachel Vennya.

Di Raven is Odd, semua kalangan dan usia boleh banget datang dan menikmati pamerannya. Mereka percaya kalau seni itu diciptakan untuk siapa saja. Seni juga nggak mustahil untuk dikembangkan sejak usia dini dan di mana saja.

“Seni itu menjadi hal yang bukan lagi segmented dan dapat dinikmati siapapun, Raven is Odd ingin memberikan kemasan seni yang interaktif, inspiratif, dan kreatif,” ujar Rachel Vennya.

Di Raven is Odd, sisi inspiratif dituangkan pada tema yang mengangkat isu tentang kesehatan mental. Terdiri dari 15 instalasi seni, masing-masing instalasi menghadirkan istilah-istilah dan beberapa contoh gangguan mental pada manusia dengan tampilan yang fun dan colorful.

“Semua dapat menikmati pameran dan berfoto pada setiap ruang karya yang ditampilkan, tentu ini menjadi ruang bagi para seniman untuk berekspresi dan (menjadi) wadah bagi masyarakat untuk berbagi ilmu,” tambah Rachel.

Di antara semua instalasi seni yang ditampilkan, ada tiga instalasi seni yang menarik banget untuk disimak untuk menambah pengetahuan lo akan isu mental.

Rage Room

Sekilas, ruangan ini terlihat abstrak dengan tumpukan barang-barang yang terkesan berantakan. Namun sebenarnya Rage Room merupakan representasi dari IED (Intermittent Explosive Disorder). IED sendiri merupakan perilaku seseorang yang nggak mampu mengendalikan dorongan untuk berbuat agresif. Orang seperti ini biasanya melampiaskan dorongan tersebut dengan cara melempar dan merusak barang-barang yang ada di sekitarnya.

Ruangan yang berantakan menggambarkan perasaan yang dirasakan oleh orang-orang yang memiliki IED. Walaupun begitu, lo nggak disarankan untuk gampang menilai seseorang mempunyai IED hanya karena perilaku agresif ya. Nggak semua orang yang memiliki IED menunjukan perilaku yang sama, dan begitupun sebaliknya.

Phantasm

Istilahnya terdengar asing, ya? Padahal, Phantasm merupakan istilah lain dari halusinasi. Urbaners pasti sering banget mendengar orang-orang di sekitar menggunakan kata “halu” atau ”halusinasi” untuk menggambarkan teman yang suka berbicara lebih tinggi daripada kenyataannya atau mengkhayal. Padahal, halusinasi berarti adanya gangguan persepsi yang terasa oleh panca indra, seperti penglihatan, penciuman, dan perasaan. Persepsi ini dirasakan sangat jelas dan nyata sehingga nggak jarang menimbulkan masalah di kehidupan nyata seseorang.

Pada instalasi Phantasm, terdapat beberapa balok membentuk segitiga yang menjulang dengan lampu LED menerangi sisi-sisinya, serta lampu neon warna-warni pada bagian atas. Instalasi ini sengaja diletakkan di ruang tanpa pencahayaan yang cukup sempit seolah pengunjung sedang merasakan halusinasi.

Megalomania

Instalasi interaktif yang satu ini adalah salah satu instalasi terfavorit di Raven is Odd. Puluhan televisi tabung warna-warni ditumpuk sebanyak empat tingkat. Di sekeliling ruangan, terdapat beberapa CCTV yang tersambung ke televisi tersebut, sehingga pengunjung bisa menyaksikan diri mereka di televisi tersebut. Unik, ya?

Ternyata, instalasi ini punya arti yang sangat relatable di kehidupan zaman sekarang. Sesuai namanya, Megalomania secara singkat didefinisikan sebagai narsistik atau seseorang yang sangat menginginkan perhatian orang banyak. Penderita megalomania sangat terobsesi untuk menjadi pusat perhatian. Eits, walaupun lo sering berharap dapat komentar atau likes banyak di postingan Instagram lo, bukan berarti lo mempunyai gangguan megalomania ya!

Meningkatkan Awareness terhadap Kesehatan Mental

Setelah melihat instalasi-instalasi keren di Raven is Odd, nggak ada salahnya agar lo mulai peduli terhadap kesehatan mental. Menurut Psychology Today, setidaknya lo bisa melakukan beberapa hal paling dasar untuk meningkatkan awareness terhadap kesehatan mental.

Pertama, mengedukasi diri sendiri akan kesehatan mental. Lo bisa belajar hal-hal umum dan informasi terkait seputar kesehatan mental, seperti faktor dan gejala gangguan mental. Jadi, lo nggak akan seenaknya mendiskriminasi mereka yang memiliki gangguan mental tanpa tahu penyebabnya. Walaupun begitu, lo nggak boleh mencoba mendiagnosa seseorang atau diri sendiri setelah mengetahui informasi-informasi ini, ya! Soalnya diagnosa gangguan mental wajib dilakukan oleh ahlinya.

Kedua, mulai bertukar pikiran dengan orang sekitar mengenai kesehatan mental. Dengan ini, lo bisa membagi pengetahuan lo dan mendapatkan banyak pengetahuan baru.

Terakhir, jangan meremehkan kesehatan mental. Lo bisa mencari orang yang lo percaya dan memberikan rasa nyaman untuk mengungkapkan yang lo rasakan. Lakukan hal ini secara rutin. Lo juga bisa melakukan sebaliknya. Jangan lupa untuk cek keadaan orang-orang sekitar lo dan menanyakan kabar mereka!

Kesehatan mental nggak seharusnya masih menjadi hal tabu untuk dibahas, Urbaners! Untuk mengenal lebih jauh istilah-istilah seputar kesehatan mental sambil menikmati fun dan quirky-nya berbagai instalasi yang dipamerkan, lo bisa langsung datang ke Kuningan City lantai 2. Raven is Odd berlangsung hingga 29 September nanti. Lo cukup membayar sebesar Rp110.000 di hari biasa, dan Rp148.500 di weekend untuk menikmati semua instalasi seni yang dipamerkan. Jangan sampai ketinggalan, ya guys!