Zaman sekarang, kafe-kafe baru banyak yang didesain dengan gaya arsitektur modern dan interior kekinian. Namun, di Yogyakarta, lo bisa menemukan kafe yang ‘melawan arus’, dengan penampilan vintage dan antik ala tahun 80-an. Namanya adalah Kafe Bocor Alus.
Kafe unik ini dilengkapi dengan ribuan koleksi barang barang antik yang bikin lo merasakan nostalgia. Seperti apa keunikan yang ditawarkan Kafe Bocor Alus? Bagaimana proses mewujudkan konsep jadul yang bisa membawa pengunjung kembali ke masa kejayaan di tahun 80-an? Keep on reading, Urbaners!
Berawal dari Hobi Koleksi Barang Antik
Unik. Kata ini rasanya jadi kata yang terlintas di kepala ketika pertama kali berkunjung ke Kafe Bocor Alus yang terletak di Jalan Parangtritis KM 5,5, Yogyakarta. Mungkin lo bertanya-tanya, kenapa namanya ‘bocor alus’ seolah-olah seperti ban kendaraan? Nah, bocor alus sendiri diambil dari ‘kamus’ bahasa gaul anak muda di Semarang, yang artinya adalah gokil.
Bangunan kafe ini berbentuk pendopo rumah tradisional khas Yogyakarta. Namun, di kanan kirinya, terdapat berbagai ornamen klasik yang membuat penampilannya berbeda. Beragam barang antik, mulai dari sarang burung hingga gelas jadul, seketika menimbulkan perasaan nostalgia. Kesan tahun 80-an terasa banget, Urbaners! Apalagi, letaknya yang jauh dari suasana perkotaan membuat kafe ini terasa seperti berada di masa lalu.
Kehadiran barang antik sebagai elemen utama Kafe Bocor Alus memang bukan tanpa alasan. Bayu Arya Setiawan sebagai pemilik kafe bocor alus adalah seorang kolektor barang-barang antik yang memiliki ribuan koleksi item dari berbagai daerah. Ia nggak ingin menikmati koleksinya sendiri. Karena itu, tercetuslah ide di pertengahan tahun 2017 untuk membuat kafe yang mengusung konsep era 80-an. Di situ, koleksi barang antiknya bisa menjadi pemanis yang tepat.
Menariknya, koleksi barang antik Bayu nggak hanya sekedar jadi pajangan yang dapat dinikmati pengunjung. Siapapun yang tertarik bisa memiliki barang-barang antik tersebut karena Bayu sudah memperjualbelikannya. Bentuknya pun beragam, mulai dari lampu petromak, majalah bekas, tivi tabung yang sempat berjaya pada tahun 80-an, hingga perabotan rumah tangga seperti teko, gelas, dan barang-barang pecah belah. Jadi, sembari menikmati makanan, lo juga bisa sekalian cuci mata dan berburu barang vintage asli!
Saatnya Nostalgia Asyik!
Kafe Bocor Alus benar-benar totalitas untuk menghidupkan kembali suasana 80-an yang penuh nostalgia. Bangunannya kuno, dengan papan kayu sederhana, dihiasi dengan foto-foto yang menguning. Detail terkecil seperti tempat minum, hingga piring saji, dipilih untuk mewakili era tersebut. Iringan musik dari penyanyi terkenal di era 80-an, seperti Hetty Koes Endang, Broery Marantika, dan Fariz RM menambah syahdu suasana kafe. Rasanya seperti makan di rumah orangtua atau nenek-kakek!
Kafe ini buka mulai pukul 10.00-23.00 WIB. Karena konsepnya di era 80-an, jangan heran kalau pengunjung nggak bisa menemukan jaringan Wi-Fi. Tapi, justru dengan ketiadaaan Wi-Fi, lo jadi makin nyaman untuk bersantai dan ngobrol panjang-lebar dengan teman-teman dan keluarga. Sama seperti zaman sebelum adanya media sosial, suasana perkumpulan yang hangat lebih terasa. Pengunjung Kafe Bocor Alus juga terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, generasi muda, sampai mayoritasnya adalah orang tua dari jaman 80-an yang sengaja ingin bernostalgia.
Menu-menu yang ditawarkan kafe bocor alus cukup beragam, dengan harga yang sangat terjangkau. Menu makanan yang terdiri dari makanan rumahan dan beragam aneka minuman tradisional dibanderol mulai harga Rp5.000 - Rp25.000. Sajian menu khas yang banyak diminati pengunjung adalah manggut lele dengan olahan bumbu spesial dan minuman tradisional seperti wedang pakel dan es kolang kaling.
Penuh Kata Jenaka dan Menggelitik
Selain menjadi tempat nongkrong, Kafe Bocor Alus sering dipilih untuk mengadakan acara yang intimate, semacam ulang tahun atau bridal shower. Karena interior dan desainnya yang cakep, tentunya kafe ini juga jadi incaran spot foto yang Instagramable bagi pengunjungnya. Nggak hanya berpose dengan barang-barang antik khas 80-an, para pengunjung juga menyukai hiasan dinding berupa kutipan-kutipan yang jenaka dalam bahasa Jawa.
Beberapa kutipan yang bisa lo temukan misalnya: "Andai kau jadi doi-ku", "Jangan mendua cinta ndes", "Rupamu mas" dan "Boleh miskin asal bahagia". Salah satu pengunjung Kafe Bocor Alus, Sonya, menuturkan, "Saya sudah beberapa kali datang ke sini, kadang sendiri, kadang sama temen-temen. Buat saya, suasananya sangat enak, karena ada di tengah pedesaan yang asri ditambah adanya ornamen jadul yang unik, sehingga betah berlama-lama.”
Hal serupa juga diungkapkan Dion Yuda. Ayah dua orang anak ini sengaja datang ke Kafe Bocor Alus karena menyukai koleksi barang antik yang dipamerkan. "Saya ke sini karena tertarik melihat koleksi barang-barang jadulnya. Kalau ada yang saya suka, rencananya saya mau beli. Buat saya yang melewati masa remaja di tahun 80 dan 90-an, kafe ini jadi pengobat rasa rindu juga seperti kembali ke masa-masa remaja dulu," ujarnya.
Nah, buat Urbaners yang lagi ada di Kota Yogyakarta, boleh banget untuk datang dan menikmati sensasi 80-an ala Kafe Bocor Alus. Lo bisa intip dulu di Instagram-nya @kafe80bocoralus!
Comments