Lebih Spesial, Starbucks di Amerika Buka Toko Roti

Jika ada survei yang membahas restoran mana yang paling berkembang di dunia, nama Starbucks pasti muncul. Dibuka sejak tahun 1971, Starbucks yang awalnya adalah sebuah kedai kopi kecil di Seattle, Amerika Serikat, sekarang menjelma menjadi sebuah franchise restoran terbesar di dunia. Secara total, Starbucks mempunyai 26 ribu stores di seluruh dunia. Walaupun begitu, Starbucks nggak mau berpuas diri untuk berinovasi. Terakhir, Starbucks membuka toko roti di dalam store-nya.

Nggak sekadar toko roti biasa

Mungkin lo menyangka bahwa Starbucks akan membuka toko roti biasa, tapi ternyata nggak, Urbaners. Bekerja sama dengan Princi, salah satu restoran roti terbesar di London dan Milan, Starbucks membuka toko roti di dalam store-nya di Seattle. Menariknya nih, Urbaners, di dalam store Starbucks ini, Princi mengambil konsep open kitchen, jadi lo bisa melihat secara langsung bagaimana roti ini dibuat.

Di toko roti itu sendiri, disediakan setidaknya 100 menu fresh, mulai dari roti, spageti, salad, sampai pizza. Nantinya, Starbucks bakal membuka toko roti baru di dalam store di seluruh Amerika Serikat. Tentunya Starbucks melihat bagaimana animo masyarakat terlebih dahulu. Tapi, sampai sekarang, beberapa food bloggers mengatakan bahwa roti dari Princi ini sangat lezat dengan tampilan mewah.

Beberapa inovasi mengagumkan Starbucks

Jika ngebahas Starbucks, tentu nggak ada habisnya nih, Urbaners. Pertama, lo pasti tahu bagaimana Starbucks selalu menjaga orisinalitas biji kopinya. Kedua, secara nggak langsung, Starbucks ini juga menjual suasana store yang sangat nyaman. Jadi inilah yang menjadi kunci bagaimana Starbucks bisa berkembang seperti sekarang.

Lo coba mampir ke semua store Starbucks deh, pasti lo melihat bagaimana suasana nyaman selalu tersaji. Bahkan menurut rumor yang muncul, pegawai Starbucks nggak akan mengusir para pelanggannya yang ada di dalam store sekali pun hanya membeli satu cangkir kopi.

Ditambah inovasi toko roti Starbucks yang baru ini, mungkin masyarakat malah lebih bertahan lama nongkrong di Starbucks.

Source: huffingtonpost.com