Kunto Aji Jadi Favorit Banyak Orang

Banyak penyanyi solo mencoba peruntungan di industri musik Indonesia. Kunto Aji, jadi salah satunya. Apa yang spesial tentangnya?

Rambut kribo, gaya kasual. Kalau dilihat sekilas, orang mungkin tidak percaya bahwa Kunto Aji adalah seorang penyanyi yang sedang naik daun. Pada kenyataannya, ia punya kemampuan untuk menyihir banyak orang untuk ikut bernyanyi bersamanya.

Untuk mendukung penampilan panggungnya, ia punya strategi yang jitu. Kendati berbekal album solo yang meraih banyak pujian orang, alumni ajang Indonesia Idol ini, kerap memainkan lagu-lagu yang beken di era 90-an dan 2000-an awal.

Kerap kali, ia memainkan lagu-lagu Sheila on 7 atau Maliq n’ D’Essentials di dalam set panggungnya. Lagu-lagu ini diselipkan di antara sejumlah lagu karangannya yang telah direkam dan diedarkan luas dalam bentuk album solo itu.

Harus diakui, penyelipan lagu orang beserta cerita-cerita personal yang selalu diungkapkan di obrolan jeda lagu, berhasil membuat orang menaruh perhatian lebih. Selain tentunya kualitas panggung yang tidak main-main.

Strategi jitunya ini membuat Kunto Aji berhasil berkelana dari satu panggung ke panggung lainnya. Jam terbang yang meningkat dengan sendirinya mendongkrak penampilannya. Ditambah lagi dengan single bagus yang beredar di banyak radio lokal di kota-kota besar Indonesia.

Kenyataan itu tersaji dengan jelas di ajang Jazz Traffic Festival 2015 di Surabaya akhir pekan kemarin (29/11). Tampil sore hari, ia berhasil memanaskan festival sebelum matahari terbenam. Panggung tempatnya beraksi nampak lebih padat daripada biasanya.

Kepadatan tampak berlangsung sejak antrian pintu dibuka. Sebuah tanda bahwa ia memang ditunggu orang. Penampilannya bagus, jauh dari kategori mengecewakan. Dengan fasih, penggemarnya bernyanyi bersama dan bergoyang mengikut beat lagu yang dimainkan. Waktu yang dijadwalkan pun terasa cepat berlalu karena memang set yang ditampilkan benar-benar menyenangkan. Perasaannya gado-gado karena campuran pilihan lagu yang jitu tadi.

Kespesialannya, rasanya akan bertahan lama. Album solonya juga bisa jadi kendaraan untuk melihat masa depan. Yang ada di Jazz Traffic Festival 2015 kemarin, rasanya baru sekedar awalan. Belum semua potensinya keluar.