Balawan Main Malam, Ditantang Alam

I Wayan Balawan datang khusus dari Bali untuk menyapa orang yang sudah menunggunya dengan hujan-hujanan.

Pemandangan menarik terlihat di Sarapan Jazz 2017. Suasana hujan rintik yang berkomitmen tinggi untuk turun, membuat banyak jas hujan terpasang di tubuh penonton yang hadir. Musik harus dilanjutkan. Salah satu yang kebagian main di malam hari di hari pertama festival adalah Balawan. Namanya muncul belakangan di daftar pengisi acara Sarapan Jazz 2017 untuk melengkapi nama-nama lainnya.

Di festival ini, secara khusus, Balawan memainkan banyak hits Top 40 yang dikemas dalam aransemen jazz yang kental. Ia bermain dengan format trio dengan ruang yang sangat luas untuk berimprovisasi.

Suasana alam yang kurang ideal, beberapa kali, membuat instrumen yang digunakan menjadi fals. Ia juga beberapa kali secara khusus meminta maaf kepada penonton yang menyaksikannya bahwa karena kendala alam, penampilannya jadi tidak prima.

Bukannya kecewa yang didapat, tapi malah apresiasi penonton yang makin semangat menyikapi permainan Balawan yang memang sebenarnya tidak jelek. Mereka memaklumi bahwa alam memang jadi penguji utama malam itu.

Setelah mendapatkan dorongan energi dari penonton, Balawan pun seolah mengabaikan kendala teknis yang ia miliki. Seluruh set di dalam daftarnya dimainkan sesuai rencana. Di beberapa bagian, ia bahkan berhasil membuat penonton bernyanyi bersamanya.

Musik yang ia mainkan di panggung benar-benar menjadi suara tema untuk malam yang indah di pinggir pantai. Kendati itu juga tidak berlangsung lama. Beberapa saat setelah setnya kelar dimainkan, hujan sangat deras turun tidak terbendung. Lumayan mengacak-ngacak area di depan panggung yang memang sudah penuh lumpur.

Penonton pun segera berlindung ke sejumlah bangunan yang ada di sekitar bibir pantai.

Kendati akhirannya tidak enak, Balawan telah menampilkan apa yang maksimal bisa dimainkan di tengah tantangan alam yang kurang bersahabat. Ia membuat sesi malam Sarapan Jazz 2017 bisa dikenang dengan baik.