Amerika Serikat, Surga Para Klub Besar Eropa

Bagi lo penggemar klub besar Eropa seperti Manchester United, Real Madrid, Barcelona, Arsenal, Manchester City, Liverpool dan masih banyak lagi, pasti mengetahui kalau tim kesayangan lo ini sedang berada di Amerika Serikat. Klub-klub tersebut melakukan tur pra musim untuk menghadapi liga musim mendatang. Jika dulu hanya beberapa klub saja yang memilih tur Amerika Serikat, sekarang ada 12 klub besar yang datang ke sana. Kenapa bisa demikian?

Amerika ladang uang

Dulu setiap klub wajib melakukan pertandingan pra musim untuk menjaga kebugaran. Tentu wajar, setelah musim usai, para pemain akan berlibur bersama keluarga dan sedikit mengesampingkan latihan. Untuk mengembalikan kebugaran para pemain dan menjaga kerja sama antar tim, klub akan membuat pertandingan persahabatan dengan intensitas pertandingan tidak terlalu keras. Nah, sekarang tujuan setiap klub agak ditambah, yaitu mencari keuntungan dan juga berinteraksi dengan penggemar.

Pada tahun 2013, semua penggemar sepak bola di seluruh dunia kaget setelah pertandingan antara Real Madrid melawan Manchester United ditonton 110 ribu orang di Stadion Michigan. Apalagi ternyata klub besar yang mau bertanding ke Amerika Serikat mendapatkan uang mencapai 20 juta dolar. Uang tersebut sangat membantu untuk operasional sebuah tim.

Penggemar adalah nomor satu

Apa yang membuat sebuah klub ini terkenal? Jawabannya tentu penggemar atau suporter. Manchester United nggak akan mempunyai banyak sponsor jika klub tersebut nggak mempunyai fans fanatik yang gila. Pada tahun 2015, Garuda Indonesia menjadi salah satu sponsor Liverpool. Ini dikarenakan Liverpool punya basis penggemar yang cukup tinggi di Indonesia.

Ketika para klub datang ke sebuah negara, tentu tujuan utama selain uang adalah berinteraksi dengan penggemar. Mereka datang pasti membeli merchandise, bertemu dengan pemain idolanya, dan tentu semakin cinta dengan klub tersebut. Apa efeknya? Para sponsor bakal lebih banyak datang dan menguntungkan klub.

Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampau, bukan?

Source: time.com