Inspiring People
Jumat, 20 Mei 2022

Achievement itu Penting! Kamila, Laura, dan Ifa Berani Berkarya Lewat Film Festival

  • Share
  • fb-share
Achievement itu Penting! Kamila, Laura, dan Ifa Berani Berkarya Lewat Film Festival

Ngomongin soal film lokal yang pernah menggaung sampai terdengar di kancah industri perfilman luar negeri jelas ada. Bahkan film-film tersebut bukan hanya film yang notabene khusus di bioskop saja, tapi juga ada film pendek yang hanya bisa lo tonton di platform tertentu.

Yang gue inget sih beberapa nama film lokal yang mendunia seperti Senyap (2014) atau The Look of Silence pernah masuk dalam nominasi Best Documentary Feature di Academy Awards 2016, film pendek Prenjak (2016) yang memenangkan Leica Cine Discovery Prize pada Cannes Film Festival 2016. Kemudian ada film drama lokal bertitel Turah (2016) yang memenangkan Special Mention Silver Award pada Singapore International Film Festival, Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak pernah diputar di berbagai film festival internasional di Cannes, New Zealand, Melbourne, dan Toronto.

Ada lagi nih seperti Pengabdi Setan (2017) yang dinobatkan jadi film terlaris di Indonesia pada tahun yang sama dan pernah menang sebagai Film Horor Terbaik di ajang Toronto After Dark Film Festival. Lalu ada Sekala Niskala (2018) yang ngeborong sebagai pemenang di beberapa festival seperti Asian Pacific Screen Award, Jogja-NETPAC Asian Film Festival, Tokyo FILMeX International Film Festival, dan Berlin International Film Festival.

Nggak cuma itu saja, ada yang pernah memenangkan Bisato D'Oro Award dalam Venice Independent Film Critic dan Cultural Diversity Award dalam Asia Pacific Screen Awards, sampai terpilih sebagai film terbaik dalam Festival Des 3 Continents yaitu Kucumbu Tubuh Indahku (2018). Lanjut, ada dua film di tahun 2021 yang mengharumkan nama bangsa seperti Yuni meraih penghargaan Platform Prize di Toronto International Film Festival, dan Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas memenangkan Golden Leopard sebagai penghargaan tertinggi pada ajang Locarno Film Festival di Swiss.

Di awal tahun 2022, ada lagi satu film lokal yang jadi pusat perhatian dengan membawa pulang piala Silver Bear di Berlinale, Jerman yaitu film Before, Now, & Then (Nana). Nah, di episode terbaru MLDPODCAST kali ini Ryo Wicaksono (RW) yang kembali menjadi host bakal ngobrol langsung bareng sutradara film tersebut yaitu Kamila Andini (KA), produsernya juga Ifa Isfansyah (II), dan aktris ternama Laura Basuki (LB).

Sebelum ngobrol panjang seputar film Laura Basuki yang satu ini, tim MLDSPOT sudah melempar pertanyaan ke followers Instagram tentang ‘Apakah film harus menang dulu di festival kemudian baru laku atau tidak?’. Ini dia beberapa komentar terpilih.

@gadismaharanit: Kalo gue sih nontonnya sesuai apa yang gue suka, nggak harus nonton yang menang festival dulu. Tapi ya balik ke selera masing-masing, kadang kepo juga sama yang menang festival emang sebagus apa ya filmnya. Kalo udah penasaran baru deh gue coba tonton.

 

@ubaydemir_: nggak harus min, selama filmnya punya alur cerita yang bagus biasanya sih laku ya.

 

@dinssyw: Mungkin kalo nilai pentingnya itu lebih terasa untuk orang-orang di industri film karena filmnya jadi lebih dikenal.

(RW) Setuju nggak kayak gitu? Ketika filmnya memenangkan sebuah festival atau diputer di festival akan membuat penasaran untuk orang nonton?

(KA) Sebenarnya kalo dibilang lebih laku ya nggak juga. Malah ya nggak, mau dibilang gimanapun segmennya khusus ya kalo film-film artistik atau art house. Yang laku malah sebenarnya lebih populer, yang lebih komunikatif. Gue setuju sama yang tadi, ya balik lagi ke selera masing-masing juga. Karena membuat film jenis ini pun adalah ini adalah selera gue sendiri sebagai kreator.

(RW) Kalo Laura gimana, setuju nggak?

(LB) Aduh film festival tuh belum tentu laku sih, malah kebanyakan berbalik. Biasanya yang menang penghargaan tuh penontonnya nggak terlalu banyak, lalu film yang lebih populer kadang belum tentu masuk dalam festival. Jadi memang nggak bisa jadi patokan film festival tuh sudah pasti laku.

(RW) Sebagai seorang aktris, lo penikmat sama film juga kan. Nah, ketika film A masuk ke sebuah festival apakah membuat lo jadi penasaran karena menang award di festival mana atau festival mana gitu segala macem, akan lebih tertarik nggak sebagai penonton?

(LB) Kalo gue sebagai pemain dan penonton, gue pasti lebih tertarik kalo film yang sudah memenangkan penghargaan. Jadi pengen tau ini apa sih kenapa mereka bisa mencuri perhatian para juri terus bisa mendapat apresiasi, jadi pengen tau lebih apa yang membuat beda dari film lainnya.

(RW) Mas Isfan gimana mas?

(II) Ya ada benarnya sih bahwa film apapun itu dibuat untuk di tonton. Maksudnya pembuatnya pasti ingin mempertemukan film itu dengan penontonnya dan memang segmennya berbeda-beda. Ada yang film dibuat untuk kebutuhan populer, atau yang lebih segmented nih. Dan benar bahwa festival adalah salah satu media promosi, walaupun kalo dibandingin dua segmen tadi itu kalo film festival terus kemudian penonton lebih besar daripada yang target audiencenya lebih masif tuh memang masih jauh sekali.

(RW) Kalo ngomongin soal tujuan festival film itu sendiri apakah menjadi sarana untuk film-film yang genrenya nggak lebih pop supaya ditonton banyak orang atau semacam kompetisi juga atau gimana?

(KA) Gue sih menyebut festival ini kayak liga, maksudnya it’s just another league. Ada kompetisinya, ada pemasarannya, ada marketnya, jadi gue ngeliatnya ini tuh kayak platform gitu. Sebenarnya gini, kenapa film masuk ke bisa dibilang wilayah industri ekonomi kreatif karena dia kan ada dua unsur ya, ada unsur ekonomi dan juga kreatif. Nah, kalo bioskop gitu dia adalah platform yang melihat film dari sisi hiburan, ekonominya, yah memang ngomongin komersial. Kalo festival itu ngeliat dari sisi kreatifnya, jadi sebenarnya adalah sebuah ruang.

Dari sini lo sudah kebayang kan gimana serunya obrolan yang semakin mendalam. Lo bisa tonton MLDPODCAST episode ini secara lengkap di sini, hanya di channel Youtube MLDSPOT. Dengerin juga versi audionya di Spotify, cek linknya di sini.


Kalo lo sudah selesai streaming podcast terbaru MLDSPOT, jangan kelupaan buat kumpulin MLDPOINTS lo sebanyak-banyaknya. Caranya gimana? Langsung aja kunjungi website MLDSPOT. Hadiah yang bikin ngiler dari iPhone 12 Pro sampai PS5 menanti lo, bro!

Comments
Prasetyo Rahman Hakim
semangat terus berkarya
Angga Rino
Achievement itu penting