Inspiring People
Minggu, 16 Maret 2025

Ali dan Perjalanan Musiknya: Dari Supergrup ke Ikon Funk Tanah Air

  • Share
  • fb-share
Ali dan Perjalanan Musiknya: Dari Supergrup ke Ikon Funk Tanah Air

Gue lagi kepo banget sama band Ali yang katanya ini supergrup paling banyak disegani. Bayangin, mereka tuh merupakan gabungan dari berbagai band dengan genre yang unik—sentuhan Middle Eastern, funk, plus sedikit jazz yang bikin lo tetep enjoy dengerinnya.

Ali bisa disebut sebagai supergrup karena beranggotakan personel-personel dari band terkenal. Mereka adalah Arswandaru Cahyo (vokal, bass), John Paul Patton (drum, vokal) dari Kelompok Penerbang Roket, dan Absar Lebeh (gitar, vokal) dari The S.I.G.I.T.

Langsung deh, gue bakal bahas gimana penampilan mereka di Java Jazz 2023 dan rahasia chemistry di balik trio kece ini!

Panggung yang Bener-Bener Enerjik

Gue yakin lo yang hadir di Java Jazz 2023 pasti ngerasain sendiri vibes magisnya. Bayangin aja, ribuan penonton pada ngerasain live performance band Ali yang penuh kejutan—setiap bait, solo gitar yang nge-drop, dan pukulan drum yang bikin semua orang nggak tahan buat bergoyang. 

Lo bisa liat, di setiap momen, mereka ngelebihin ekspektasi, seolah-olah Ali itu emang udah lahir dari budaya Middle Eastern!

Sinergi Genre yang beda Tapi Ngebangun

Sumber Foto: IG Ali Rock

Yang bikin penampilan Ali band makin gokil adalah kemampuan mereka ngeblend genre. Mereka nggak cuma mainin musik, tapi juga storytelling lewat lirik berbahasa Arab yang eksotik. Masing-masing member punya ciri khas sendiri:

  • Arswandaru: Dengan bass dan vokalnya yang smooth, dia ngasih sentuhan soul yang bikin lagu jadi lebih hangat dan relatable.
  • John Paul Patton: Di balik drum, dia selalu kasih ritme solid dan dinamis, siap drop the beat kapan aja—bikin suasana makin nendang.
  • Absar Lebeh: Gaya gitarnya? Wah, dia tuh yang nambahin warna jazz dan funky, nyulap tiap melodi jadi “wow factor” yang nggak ada duanya.

Chemistry mereka di atas panggung tuh kayak lagi nongkrong santai bareng temen, tapi dengan skill yang on point abis. Jadi, penonton nggak cuma nonton, tapi juga ngerasa kayak lagi ikut berkreasi bareng!

Adaptasi & Kolaborasi Lintas Genre

Ali nunjukin bahwa perbedaan itu justru jadi kekuatan. Masing-masing dari mereka punya background musik yang beda banget, tapi mereka berhasil nyatuin semua elemen itu jadi satu sound yang beneran fresh. 

Mulai dari improvisasi di setiap show, mereka nggak cuma main lagu yang udah pernah direkam, tapi juga kasih ruang eksplorasi kreatif yang bikin penonton betah sampe akhir pertunjukan.

Penampilan mereka di Java Jazz 2023 bener-bener bukti kalau mereka berani eksplorasi dan meramu elemen klasik sama modern jadi satu identitas musik yang “in the moment” dan super inspiratif!

Jadi, Apa Rahasianya?

Simpel, rahasianya adalah kepercayaan diri Ali (yang dibentuk pada tahun 2021 oleh Arswandaru Cahyo, John Paul Patton, dan Kevin Septanto) untuk terus eksplorasi hal baru. Ali nggak takut buat ngegabungin berbagai genre, bikin sound yang unik, dan lempar itu semua ke audiens. Positive vibes yang mereka bawa ke panggung bikin ekspresi bebas di atas panggung terasa hidup banget dan nggak ada batasan norma.

Setelah sukses di Java Jazz, Ali makin go international dengan tur ke Australia (2023), Eropa, dan Inggris (2024). Puncaknya, merekal tampil di Fuji Rock Festival 2024, salah satu festival musik terbesar di dunia!

Semoga aja kita bisa lihat penampilan mereka lagi di Java Jazz, mungkin di tahun ini. Gimana menurut lo? Oke ga nih, Ali supergrup tampil lagi nanti?

Yuk, terus ikutin dan support karya mereka, karena musik itu adalah ekspresi bebas yang nggak ada matinya!

Comments
Agus Sungkawa
Perjalanan yang keren
Abdul Wahab Syahrani
Keren banget