Apple Watch Akan Dibanned Parlemen Inggris

Ketika sudah berbicara mengenai parlemen, yang dibicarakan tentu sekitar masalah penting negara. Mungkin lo sudah pernah melihat di film-film, bagaimana perangkat penting negara ikut ke dalam rapat parlemen. Nah sekarang, parlemen Inggris telah memberlakukan keamanan ketat setelah pada awal Oktober kemarin mengumumkan bahwa Apple Watch akan di-banned di dalam parlemen. Sebelumnya ternyata, semua smartphone dan alat komunikasi yang nggak dizinkan dilarang masuk ke dalam rapat parlemen.

Takut di-hack oleh Rusia

Rusia memang terkenal dengan warganya yang usil-usil. Coba cari berita tentang hacker Rusia, maka lo akan banyak menemukan berita nakalnya hacker Rusia. Parlemen Inggris pun takut jika ada smartphone atau bahkan Apple Watch ini di-hack oleh salah satu hacker Rusia. Jadi parlemen Inggris mulai memberlakukan semua perangkat elektronik yang nggak diizinkan ini masuk ke dalam ruang rapat parlemen.

David Cameron, Perdana Menteri Inggris yang resign pada bulan Juli kemarin ini, banyak sekali para anggota kabinet yang ternyata memakai Apple Watch. Salah satunya Michael Gove, mantan Justice Secretary. Tetapi di Perdana Menteri baru yaitu Theresa May, membuat kebijakan baru yaitu dilarang memakai Apple Watch. Alasannya? Tentu agar tidak dibajak.

Apakah serangan hacker ini berbahaya?

Mulai dari Wikileaks sampai sekarang Panama, membuat banyak sekali pemerintah kelabakan. Karena dokumen penting seperti itu bisa terbuka ke publik. Bahkan beberapa waktu lalu, di parlemen Inggris tiba-tiba smartphone salah satu anggota parlemen ini menyanyikan lagi Beyonce, padahal seharusnya dia mengecek email. Setelah itu, parlemen Inggris mempunyai kebijakan khusus untuk tidak memakai Apple Watch.

Walaupun ini terlihat terlalu berlebihan, tetapi rahasia negara lebih berbahaya jika bocor. Dulu Barrack Obama mempunyai smartphone BlackBerry khusus dan sekarang sinyal dari para anggota parlemen Amerika Serikat juga selalu dipantau. Bagaimana dengan Indonesia ya? Apakah pemerintah juga melakukan hal yang sama?

Source: telegraph.co.uk