Riza Arshad: Produktif Sampai Akhir

Satu yang luar biasa dan bisa terus dikenang dari Riza Arshad adalah produktivitasnya sebagai seorang musisi.

Sepanjang hayatnya, ia menghasilkan 20 album rekaman. Itu belum termasuk puluhan kontribusi lainnya pada rekaman sejumlah rekan musisi. Tentu saja, bukan jumlah yang main-main.

Bisa merilis 20 album sepanjang hayat adalah prestasi yang luar biasa. Ditambah, ia pergi di usia yang relatif muda. Riza Arshad diakui secara luas punya kemampuan menulis komposisi yang sangat produktif.

Di seluruh rekaman yang ia hasilkan, namanya dicatatkan sebagai penulis lagu utama. Energinya yang sangat besar, memungkinkan dirinya untuk mencoba berbagai macam hal semasa hidupnya.

Satu hal yang selalu dikenang oleh orang banyak adalah kemauan untuk menseriusi ketertarikannya pada berbagai macam jenis musik. Ia, tidak pernah sungkan untuk mengobrol dan berdiskusi tentang berbagai macam hal. Satu yang sebenarnya masih ada di dalam rencana dan belum sempat diwujudkan adalah menjalani tur gedung pertunjukan dengan SimakDialog di tahun 2017 ini.

Band utamanya ini, benar-benar hidup dari karya Riza Arshad. Albumnya yang banyak, menjadi penanda bahwa proses berkesenian di dalamnya berlangsung dengan sangat baik dan terus progresif.

Konsistensi yang sangat penting ini, juga berhasil membawanya berkeliling dunia memainkan musik yang ia suka. Di dalam beberapa kesempatan, ia bahkan tampil mewakili Indonesia dalam misi-misi diplomasi seni. Ia juga menjadi pintu untuk tersebarnya karya band-band jazz Indonesia di pasar internasional.

Misalnya saja, bersama Leonardo Pavlovich yang dikenal sebagai pemilik Moonjune Records, Riza Arshad merilis hampir semua katalog SimakDialog. Ia juga memberi rekomendasi pada Leonardo untuk merilis karya Indonesia mana saja yang layak ia rilis dan kemudian didistribusikan ke pasar internasional.

Jasa besarnya ini menunjukan cinta yang sangat besar pada apa yang ia lakukan. Inspirasi yang ia tinggalkan untuk orang banyak, sungguhlah besar. Sesungguhnya, kalau mau bicara jujur, sulit bagi Indonesia menemukan lagi musisi yang tingkat produktivitasnya begitu tinggi macam Riza Arshad. Ia pergi terlalu cepat.