Mengabdi Setelah 22 Tahun, Desainer Nike Ini Pindah ke Adidas

Untuk urusan brand olahraga, nggak ada yang mengalahkan persaingan antara Nike dan Adidas. Kedua brand besar ini hampir setiap tahun bersaing saling mengalahkan untuk mendapatkan posisi puncak. Ternyata nih Urbaners, persaingan antara Nike dan Adidas ini nggak hanya melulu soal jumlah penjualan, tetapi juga soal karyawan.

Pada bulan November ini, seperti dilansir dari solecollector.com ada desainer Nike yang telah mengabdi selama 22 tahun, Ken Link pindah ke rival Adidas. Berita ini mungkin agak kurang penting bagi sebagian orang, tetapi bagi para sneakershead, berita kepindahan Ken Link sangat mengejutkan dan sangat berbahaya bagi Nike.

Pengabdian Ken Link

Solecollector.com sebenarnya nggak mendapatkan rilis resmi dari Nike maupun Adidas, tetapi mereka mendapatkan update dari akun LinkedIn Ken Link. Pada akun LinkedIn-nya tersebut, tertulis Ken bekerja sebagai “VP Design – Basketball” dengan nama kantor “///” (logo three stripes khas Adidas) sejak bulan Oktober kemarin.

Ken Link memang orang di balik layar Nike, tetapi di bawah asuhan Link muncul desain-desain sepatu yang sangat keren, salah satunya adalah desain sepatu signature LeBron James dan Kobe Bryant. Sejak awal bekerja dengan Nike, Ken Link ini fokus kepada sepatu basket dan sepatu training. Baru pada tahun 2015 kemarin, Ken Link diangkat menjadi Jordan Brand Design Director. Seperti diketahui nih Urbaners, Jordan Brand adalah salah satu kekuatan utama dari Nike.

Ken Link bukan orang pertama yang keluar dari Nike

Masih dilansir dari solecollector.com, ternyata Ken Link bukan orang pertama yang keluar dari Nike. Pada bulan September kemarin, Tiffany Bears sang pengembang utama sepatu auto-lacing dari Nike pindah ke Tesla. Kepindahan Tiffany Bears ini benar-benar membuat kaget semua orang, karena sepatu auto-lacing Nike ini benar-benar menjadi terobosan besar bagi Nike.

Kepindahan Tiffany dan disusul Ken Link memang menjadi tamparan besar bagi Nike. Pada pertengahan 2017 ini, Nike mengalami penurunan penjualan mencapai 2%. Sedangkan sang rival Adidas mengalami peningkatan sampai 31%. Apakah ini pertanda kehancuran dari Nike?

Source: solecollector.com