Improvisasi dan Sigap untuk Move On

MLDSPOT Intimate Sound yang menampilkan Monita Tahalea, Gerald Situmorang dan Sri Hanuraga tidak luput dari pengalaman yang kaya dengan variasi. Setiap hari, kendati dimainkan dengan set yang sama, selalu ada ruang untuk beraksi mengikuti keadaan.

“Ada banyak ruang. Misalnya saja lagu Monita. Maksudnya, lagu dia kan nggak banyak improvisasi. Tapi tetap ada momen di mana dia ngapain atau Aga ngapain. Ada hal yang bikin kita fresh. Misalnya, bagian kita selesai ngobrol. Itu beberapa kali hilang fokus untuk on track lagi. Udah gitu, lagu-lagu kita itu belang-belang sebenarnya,” ungkap Gerald.

“Gue selalu suka sama tur panjang yang intens main musiknya. Karena menurut gue, itu waktu untuk musiknya berkembang. Gerald bilang, walaupun musiknya Momon nggak banyak improvisasi, tapi tiap hari gue mainnya bisa beda. Kami mencari cara baru, banyak PR dan ketemu banyak ide baru,” kata Aga.

Termasuk di dalamnya, adalah adegan-adegan unik di mana mereka saling pandang lalu tertawa kecil. Biasanya, itu terjadi karena salah satu salah memainkan bagian tertentu.

“Kata Herbie Hancock, kita memang harus take the risk. Karena ada beberapa momen kita tuh ngambil resiko ketika ingin melakukan sesuatu. Kadang berhasil, kadang nggak. Kalau nggak, ya sudah harus move on langsung,” sambung Gerald.

Move on maksudnya adalah melanjutkan permainan dan mengembalikan lagu ke jalur yang benar.

“Sebenarnya cara resolvenya aja sih. Nggak ada yang benar-benar salah dalam permainan,” lanjut Aga.

Di situlah musik jazz terasa hidup dan punya rasa yang berbeda kendati menunya sama dan dimainkan berulang setiap harinya. Ada banyak ruang untuk bersenang-senang dan menjadikan pertunjukan sebagai ajang untuk melakukan eksplorasi di dalamnya.

MLDSPOT Intimate Sound memungkinkan itu terjadi. Mengambil resiko, bisa jadi keputusan yang membuat pertunjukan berlangsung dengan begitu dinamis dari waktu ke waktu.