Acara olahraga akbar Asian Games 2018 bakal dilaksanakan sebentar lagi nih, Urbaners! Lo yang ngaku suka sama acara-acara jenis ini nggak boleh ngelewatin yang satu ini. Soalnya, Asian Games 2018 dilaksanakan di Indonesia. Sepanjang sejarah Asian Games, ini sudah yang kali kedua Indonesia menjadi tuan rumah setelah tahun 1962. Di dua kota lagi, Jakarta dan Palembang. Mulai tanggal 18 Agustus 2018 selama dua minggu. Nggak heran kalau pemerintah di dua kota berbenah banget biar kotanya siap untuk jadi tuan rumah ajang olahraga terbesar se-Asia tersebut.
Beberapa Fakta dan Sejarah Asian Games
Nah, sebelum lo nonton olahraga favorit lo di acara itu, nggak ada salahnya buat tahu lebih dalam tentang sejarah Asian Games dan pengertian Asian Games dulu, kan? Soalnya, acara ini punya banyak banget momen-momen keren di dalamnya. Termasuk juga tentang momen-momen pemecah rekor dari kontingen Indonesia. Apa aja ceritanya? Langsung aja baca sejarah Asian Games di bawah ini, Urbaners!
Sebelumnya Sudah Ada di Bawah Nama yang Berbeda
Usut punya usut nih, Urbaners. Sebelum ada Asian Games, tahun 1912 ternyata sudah ada acara olahraga antar negara di Asia yang dinamakan Far Eastern Championship Games. Negara yang jadi pengurus acara ini ada tiga, Jepang, Filipina dan China. Tiga negara inilah yang nentuin di mana acara Far Eastern Championship Games bakal digalakkan.
Acara pertamanya ada di Manila tahun 1913, hanya enam negara se-Asia yang ikut. Nggak heran karena di tahun segitu masih banyak negara di Asia yang berbenah diri di dalam negerinya masing-masing. Tahun 1934, jumlah negara yang ikut bertambah 10 menjadi 16 negara. Sayangnya acara ini berhenti di tahun 1938, soalnya Jepang mau banget Manchukou (kerajaan Manchu) yang lagi ada kontroversi sama China ikut di acara ini.
China yang nggak mau adanya Manchukou memutuskan mundur dari kepengurusan. Tanpa China, acara ini nggak mungkin bisa berlangsung sehingga Far Eastern Championship Games berhenti setelah tahun 1934.
Karena Kangen, Akhirnya Dibuat Lagi Waktu Diskusi Saat Olimpiade Musim Panas
Perang yang diikuti oleh banyak negara di Asia saat Far Eastern Championship Games dilaksanakan banyak yang sudah usai setelah tahun 40-an. Pas Summer Olympics di London tahun 1948 nih, banyak atlet China dan Filipina yang berkumpul. Ternyata mereka ngomongin soal keinginan mereka buat ngadain Far Eastern Championship Games lagi, Urbaners. Apalagi di tahun-tahun tersebut sudah banyak negara di Asia yang independen. Sehingga partisipannya bakal lebih banyak.
Saat itu ada pihak dari India yang bernama Guru Dutt Sondhi, perwakilan dari Indian International Olympic Committee bilang kalau nggak masalah ada acara seperti ini lagi di Asia, tetapi dia nggak mau kalau hanya diurus oleh tiga negara lagi. Soalnya, kalau acaranya bertemakan Asia tentu anggota komitenya harus dari seluruh Asia.
Setelah itu, Guru Dutt Sondhi ini bikin proposal baru tentang acara olahraga yang bisa mewakili seluruh Asia yang kini dinamakan sebagai Asian Games. Ide dari Guru Dutt Sondhi ini akhirnya juga yang membentuk adanya Asian Athletic Federation dan nggak heran kalau akhirnya India jadi tuan rumah pertama bagia Asian Games di tahun 1978.
Dimulai di India Hingga ke Jepang di Tahun 2026
Asian Games ini dikenal juga dengan nama Asiad, biar lebih mudah juga ngebedain dengan ASEAN Games yang dikenal dengan nama SEA Games. Dalam sejarah ASEAN, ASEAN Games adalah multi-sport event untuk negara-negara yang ada di kawasan Asia Tenggara, Asian Games adalah acara olahraga yang diperuntukkan oleh seluruh negara Asia. Kecuali Israel yang sudah di-ban sejak tahun 70-an, Urbaners.
Pertama kali dilaksanakan di India pada tahun 1978, sembilan negara sudah berhasil jadi host untuk acara ini hingga detik ini. Indonesia yang nanti bakal jadi host untuk Asian Games ke-18 diharapkan bisa memberikan venue dan tata acara yang oke. Supaya bisa menjadi pelajaran yang baik buat negara berikutnya dalam bikin acara ini. China bakal jadi negara yang nge-host Asian Games di tahun 2022 dan Jepang akan jadi host di tahun 2026.
Banyak Negara yang Maju Mundur, Tapi Indonesia Nggak Mau Kalah
Di antara 40-an negara yang tergabung dalam Komite Olahraga Asia, ternyata cuma tujuh negara yang pernah ikut semua Asian Games. Urbaners harus bangga soalnya Indonesia termasuk di dalamnya. Gini-gini Indonesia nggak pernah mundur, lho! Negara lain yang juga nggak pernah mundur adalah India, Jepang, Filipina, Srilanka, Singapura dan Thailand.
Dominasi Jepang dan China Sebagai Juara Umum
Meski diadain sudah 17 kali hingga nanti ke-18 di Indonesia, selama ini belum ada negara yang bisa nandingin kehebatan China dan Jepang soal jadi juara umum. Soalnya, sejak diadain tahun 1978, negara yang menang jadi juara umum kalo nggak China ya Jepang, Urbaners. Margin perolehan medalinya jauh banget sama negara yang ada di posisi ketiga.
Hingga saat ini sendiri, China dan Jepang juga merajai klasemen perolehan medali. Nomor tiganya adalah Korea Selatan, disusul oleh Iran, Kazakhstan, India, Thailand, Korea Utara, Taipei dan Filipina. Terus, Indonesia ada di posisi berapa nih? Ada di posisi 11 dengan perolehan medali sebesar 358, cuma beda 32 dari no. 10, Filipina dengan perolehan medali total hingga saat ini 390.
Apa di tahun ini Indonesia bisa masuk jadi 10 besar ya, Urbaners? Doain aja, deh! Makanya lo harus nonton biar semangat atlet Indonesia makin membara. Apalagi tahun ini Indonesia bakal jadi tuan rumah. Nggak ada alasan buat nggak nonton, deh!
Lima Atlet Telah Pecahkan Rekor Dunia
Meski pemecahan rekor dunia masih didominasi oleh orang Eropa dan Amerika, ternyata orang Asia juga bisa melakukannya. Buktinya, lima atlet ini telah memecahkan rekor dunia di ajang Asian Games. Siapa aja ya, Urbaners?
Pertama adalah atlet sepeda dari Jepang, Seiichiro Nakagawa. Saat Asian Games 2014, cowok ini berhasil memecahkan rekor dunia di 200m time trial. Kedua adalah Mutaz Essa Barshim, cowok kulit hitam dari Qatar. Dirinya berhasil memecahkan rekor dunia di nomor lompat tinggi saat acara Asian Games 2014, di momen yang sama dengan Seiichiro Nakagawa.
Ketiga datang dari atlet panahan Korea Selatan bernama Kim Woo Jin. Cowok berkaca mata ini berhasil mematahakan seluruh rekor dunia di bidang panahan dalam satu event, yakni Asian Games 2014. Iya, acara Asian Games 2014 memang kayaknya jadi ajang pemecahan rekor dunia dari orang-orang Asia. Nggak heran kalau nanti acara tahun 2018 ini ekspektasi orang-orang bakal lebih tinggi dari yang sebelumnya.
Selain ketiga pemecah rekor di tahun 2014, ada juga pemecah rekor di tahun-tahun sebelumnya. Mereka adalah Takeyuki Nakayama dari Jepang dan Sun Yang dari China. Nakayama berhasil memecahkan rekor dunia di tahun 1986, tepatnya di nomor maraton. Cowok ini berhasil lari selama dua jam delapan menit 21 detik (02:08:21) saja!
Sedangkan Sun Yang dari China memecahkan rekor dunia di cabang olahraga renang, tepatnya di nomor gaya bebas atau freestyle 1500m di Asian Games tahun 2010. Cowok ini dulunya sempat heboh banget waktu bisa matahin rekor dunia, lho!
Lebih dari 10 Ribu Atlet Akan Berpatisipasi
45 Negara bakal ikut acara yang satu ini, dan ada lebih dari 100 nomor yang dipertandingkan dari 49 cabang olahraga. Nggak heran kalau Agustus nanti, Jakarta dan Palembang bakal kedatangan lebih dari 10 ribu pendatang yang akan bertanding demi mengharumkan nama negara mereka. 10 ribu itu jumlah atletnya, sedangkan panitianya sendiri total ada se-Indonesia 5 ribu orang!
Acara di Indonesia kali ini digadang sebagai acara Asian Games yang paling glamor, jadi nggak heran kalau orang-orang pada berekspektasi tinggi buat negara Indonesia. Apalagi, strandard olahraga tiap negara makin tinggi. Harapannya sih, di tahun ini Indonesia bakal lihat banyak rekor dunia yang dipatahkan oleh para atlet Asia. Semoga aja beneran jadi ya, Urbaners!
Rata-rata Indonesia Berada di Ranking Belasan
Meski nggak pernah lepas dari Asian Games, Indonesia sendiri seringnya masuk ranking belasan. Paling tinggi adalah juara dua di 1962, nggak heran sih saat itu memang Asian Games ada di Jakarta. Rekor paling buncit-nya adalah di Doha tahun 2006, di mana Indonesia ada di posisi 22. Selain itu, rata-rata ada di posisi sembilan, 11, 14 atau 15.
Paling Kuat Ternyata Bukan Badminton!
Kalau ditanya soal kekuatan negara Indonesia, mungkin pada mikir kalo Indonesia bakal kuat banget di badminton. Nggak salah memang karena Badminton Indonesia dapet paling banyak medali. Tapi ternyata nih, kalau dihitung dari statistik medalinya, Indonesia tuh paling kuat di Dragon Boat, Urbaners! Sama sekali nggak pernah dapet perunggu. Semua perak dan emas. Dragon Boat ini memang mirip dengan mendayung, tapi yang dipakai adalah kapal berbentuk badan naga.
Setelah Dragon Boat, kekuatan terbesar Indonesia ada di badminton dan tennis. Kalau Badminton memang diharapkan banget bisa nyumbang banyak medali. Apalagi atlet badminton Indonesia memang dikenal kuat, nggak hanya se-Asia tapi sedunia.
Tenis pun ternyata Indonesia cukup kuat lho, Urbaners. Meski jumlah perunggu lebih banyak dari emas, tapi Indonesia tetap mendapat 15 emas untuk cabang olahraga tenis dari seluruh acara Asian Games. Tenis Indonesia sendiri mungkin memang nggak dapet sorotan sebanyak badminton atau sepak bola, tapi atlet Indonesia juga sering ikut acara internasional seperti Davis Cup, kok!
Pembukaan Tanggal 18 Agustus!
Kalau lo mau nonton acara pembukanya, lo bisa datang ke Jakarta pada tanggal 18 Agustus nanti. Tapi perlu diingat, lo juga harus siap-siap tiket masuk dan tempat tinggal karena acara ini pasti bakal padat banget. Nggak disaranin buat nonton pembukaan tanpa persiapan tiket di depan, karena siapa yang tahu kalo acara ini bakal sold out sebelum waktunya acara.
Bila perlu, lo bisa menginap di hotel-hotel di seIndonesiar sana. Banyak juga hotel-hotel atlet yang menawarkan harga lumayan buat lo yang mau nginap di area pembukaan kok, Urbaners. Tapi, hotel-hotel atlet ini biasanya nggak pakai bath-up tapi shower aja.
Sekarang lo udah tahu sejarah dan serunya Asian Games, kini lo tinggal siap-siap diri buat nonton acara ini di Jakarta atau Palembang pas tanggal 18 Agustus nanti. Jangan sampai lo nggak ngedukung atlet Indonesia ya, Urbaners!
Comments