Nggak dipungkiri kalau salah satu tujuan yang terkait sama realita bisnis yang sedang lo bangun adalah mengharapkan keuntungan. Cuan, Cuan, Cuan. Itu pasti bro. Pertanyaannya mungkin gini: bagaimana caranya mengukur keuntungan bisnis lo dalam waktu panjang?
Keuntungan dalam berbisnis tentunya tidak hanya untuk diri lo seorang saja bro. Banyak aset yang perlu lo kembangkan. Terutama para pegawai, yang bisa lo upgrade jadi semakin berkualitas untuk kemajuan bisnis lo nanti.
Terkait dengan jangka waktu yang panjang, lo nggak mau bisnis lo cuan saat sekarang-sekarang saja kan? Pasti keinginan lo adalah sustainable business yang benar-benar bisa bertahan sampai entah kapan. Hal yang jelas bisa lo ketahui adalah tahu ukuran bagaimana bisnis lo bisa terus bertahan.
Nah salah satu cara untuk mengetahui ukuran untuk prospek keuntungan bisnis lo sampai jangka panjang adalah dengan CLV atau Customer Lifetime Value. Tentu lo asing dengan istilah ini ya? Tapi buat lo yang sudah mulai atau sudah menjalankan bisnis, CLV perlu lo ketahui sebagai salah satu acuan bagaimana membangun bisnis lo ke depannya.
Pertanyaan lanjutannya yang mungkin sudah berada di dalam pikiran lo adalah apa itu CLV? Tenang bro, lo sudah berada di halaman artikel yang tepat buat mengetahui CLV dan bagaimana cara ini bisa mempengaruhi kemajuan bisnis lo dalam jangka waktu yang panjang.
Nah daripada makin penasaran dan menebak-nebak sendiri, sila simak bahasan kali ini buat tahu selengkapnya ya bro! Sekarang lo bisa mulai dari mengetahui apa itu sebenarnya soal CLV.
Apa Itu CLV?
Credit Image: smallbusiness.co.uk
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya kalau CLV adalah sebuah singkatan dari Customer Lifetime Value. Secara definisi – dilansir dari situs usetada.com – CLV adalah perhitungan jumlah uang dari konsumen yang diprediksi bakal dihabiskan untuk membeli produk atau jasa yang lo tawarkan selama mereka hidup.
Nah perhitungan jumlah uang dari konsumen ini sifatnya individual bro. Jadi per satu orang bisa lo hitung bagaimana proyeksi, prediksi dalam jangka waktu yang panjang – bakal seberapa banyak konsumen tersebut menghabiskan uangnya untuk membeli produk atau jasa dari bisnis lo ini.
Lalu bagaimana menghitung CLV ini? Apakah begitu rumit? Ternyata nggak juga kok bro. Misalnya gini ya bro, lo punya bisnis kopi susu, dan satu konsumen lo – jika diperhatikan dan diteliti, dalam satu hari, ia bisa membeli dua gelas kopi susu, dengan catatan satu kopi susu berharga Rp 20 ribu saja.
Kalau dalam satu hari ia membeli dua gelas kopi susu, berarti sudah Rp 40 ribu. Lalu coba dikalikan dalam satu minggu, berarti ada Rp 40 ribu X 7 hari, yang artinya konsumen tersebut menghabiskan Rp 280 ribu per satu minggunya.
Lalu bagaimana jika dikalikan satu bulan, satu tahun, dan seterusnya. Perhitungan ini bukan tidak ada manfaatnya bro. Bukan hanya mengetahui seberapa besar konsumen akan menghabiskan uangnya ke produk atau jasa yang lo tawarkan, tapi ada beberapa manfaat lainnya.
Manfaat Mengukur Dengan CLV
Credit Image: talk-business.co.uk
Setidaknya ada empat hal yang bisa lo dapatkan selain mengetahui bagaimana cuannya bisnis lo dalam jangka waktu tertentu. Masih dilansir dari situs yang sama, setidaknya empat hal ini adalah:
- Lo bisa mengetahui seberapa besar budget yang yang diperlukan buat memelihara hubungan dengan konsumen.
- Lalu lo bisa mengetahui atau mengidentifikasi siapa konsumen yang paling menguntungkan buat lo.
- Lo bisa fokus untuk mengetahui preferensi, kebutuhan dan kemauan konsumen
- Dan terakhir, lo bisa mengidentifikasi produk mana yang memang mendatangkan keuntungan paling besar.
Nah, jika empat hal di atas sudah lo ketahui dengan baik, dengan segala perhitungan yang pas lo bisa mendapatkan arah bisnis yang jelas! Ini bakal jadi hal yang penting banget buat lo agar bisnis lo bisa cuan terus dalam jangka waktu yang panjang.
Wah bagaimana nih bro? Apakah lo sudah mulai menghitung-hitung cuan dari konsumen dengan CLV? Kalau iya, langsung saja diteruskan bro – jadi pastikan ketika lo sudah mendapatkan datanya – lo bisa teruskan lagi dengan empat manfaat yang sudah dijelaskan di atas.
Feature Image – smallbizdaily.com
Comments