Di zaman serba praktis ini, untuk menambah keahlian diri rasanya nggak perlu susah-susah lagi buat pergi ke tempat les sana-sini – semuanya udah tersedia di Internet, thanks to technology.
Salah satu keahlian yang mudah untuk dipelajari adalah belajar desain dan fotografi. Selain memiliki banyak peminat, kedua keahlian ini juga memiliki banyak peluang – salah satunya dengan menjual hasil karya lo di Shutterstock.
Sebagai salah satu situs penyedia gambar dan desain, Shutterstock juga mengajak lo untuk memanfaatkan gambar dan desain yang lo punya untuk dibagikan ke dalam Shutterstock dan dipergunakan kembali oleh orang lain dengan menjadi Shutterstock Contributor.
Tapi nggak sembarang gambar bisa masuk ke dalam Shutterstock. Untuk mengunggah foto yang lo punya di Shutterstock, terdapat beberapa syarat dan ketentuan yang harus lo ikuti. Di artikel ini, MLDSPOT akan membagikan tips biar foto dan gambar yang lo punya bisa jadi ladang cuan sebagai Shutterstock Contributor. Selengkapnya, simak di bawah ini ya, bro!
Bikin Foto Menjadi Trademark Visible
Credit image – WallpaperUp
Pengalaman beberapa Shutterstock Contributor lain yang pernah mengunggah fotonya di Shutterstock adalah permasalahan karena terdapat logo atau merk dalam foto yang diunggahnya. Misalnya foto yang diunggah adalah pemandangan gedung kota dan terlihat jelas logo perusahaan dari gedung tersebut.
Ternyata, foto sejenis itu nggak sesuai dengan ketentuan dari Shutterstock. Biar lo nggak kena peringatan dan jadi kerja dua kali – lebih baik pastikan foto yang lo unggah sudah trademark visible. Cara ini bisa dilakukan dengan mengeditnya terlebih dahulu di Photoshop dan sejenisnya dengan cara mengkloning logo atau merk yang terlihat dengan warna di sekitarnya.
Antisipasi Model Release
Salah satu permasalahan sebagai Shutterstock Contributor adalah dengan terbatasnya memperlihatkan muka orang yang terpampang jelas pada foto yang akan lo unggah. Jadi, pastikan foto yang lo unggah nggak kelihatan muka orang secara jelas ya, bro!
Tapi untuk mengakali hal ini, lo juga bisa bisa dengan menuliskan form model release yang sediakan oleh Shutterstock dan ditandatangani oleh modelnya. Agak sedikit ribet memang, tapi dengan cara ini lo akan menjadi Shutterstock Contributor dengan tenang tanpa harus takut mendapat peringatan.
Pastikan Foto Lo Ber-License Content
Permasalahan lainnya dalam mengunggah foto atau desain lo di Shutterstock adalah mengunggah konten yang ilegal dengan menampilkan potongan karya lain di dalamnya. Contohnya, foto yang lo unggah adalah orang memegang handphone dengan menampilkan film di dalamnya.
Kalau mengunggah foto sejenis itu, sebagai Shutterstock Contributor lo akan diberikan peringatan karena telah mengunggah konten yang ilegal alias tidak berizin. Foto sejenis ini nggak bisa masuk ke dalam foto editorial, jadi pastikan lo nggak mengunggah foto sejenis ini, ya – ribet ngurusnya, bro!
Hindari Foto dengan Noise, Artifacts, dan Film Grain
Credit image – Expert Photography
Sebagai Shutterstock Contributor, pastinya lo akan mengunggah foto yang paling bagus yang pernah lo tangkap oleh kamera lo. Tapi ada hal yang harus lo perhatikan – Shutterstock nggak akan menerima foto yang memiliki noise, artifacts, dan film grain yang tinggi.
Biasanya hal ini terjadi karena ISO pada kamera nggak diatur dengan baik, ada beberapa faktor pada pengaturan pada kamera yang membuat foto yang lo ambil jadi nggak mulus. Tapi untuk noise sendiri bisa diakali dengan menggunakan software seperti NoiseNinja, NeatImage, Noiseware, dan software sejenis lainnya.
Memiliki Titik Fokus dan Komposisi yang Jelas
Credit image – Nico Harold
Permasalahan lain yang banyak dialami oleh para Shutterstock Contributor adalah foto yang diunggah ditolak karena nggak punya titik fokus dan komposisi objek utama yang yang jelas. Kalau pun foto yang diunggah adalah pemandangan luas, setidaknya ada satu titik terfokus dalam foto.
Komposisi dan titik fokus akan terbentuk kalau proses pengambilan foto yang lo lakukan tepat. Paling nggak, perspektif kamera sebagai mata kedua dari yang melihat bisa terlihat dengan jelas. Tipsnya, jangan unggah foto yang lo ambil menggunakan fish eye ya!
Pastikan Size Gambar Sudah Pas
Hal paling fundamental dalam mengunggah foto di Shutterstock adalah memastikan bahwa ukuran foto yang akan lo unggah memiliki size di atas 4MP – alias harus high quality, bro!
Hal ini dilakukan agar kualitas foto yang diunggah dan dapat gunakan kembali oleh para penggunanya nanti tidak pecah ketika di zoom. Hal ini penting banget untuk lo perhatikan sebagai Shutterstock Contributor – jangan sampai dapat peringatan karena hal sepele ini ya!
Itu dia hal yang perlu lo perhatikan sebagai Shutterstock Contributor. Meskipun agak ribet, paling nggak karya yang lo miliki bisa berguna buat orang lain – plus-nya, dapet cuan pula!
Feature image - Freepik
Comments