Pada tahun 2007, CEO Tesla Motors pada saat itu Martin Eberhard mengundurkan diri. Elon Musk langsung menjadi President of Technology dari Tesla Motors. Di tangan Elon Musk, total pendanaan yang didapat oleh Tesla Motors sekarang mencapai 1,5 miliar dolar atau sekitar 15 triliun rupiah. Dan lo tahu berapa keuntungan penjualan Tesla Motors pada tahun 2015 lalu? Sebesar 4.4 miliar dolar!
Mobil elektriknya sangat digemari oleh semua orang di dunia. Tanpa bensin dan ramah lingkungan, membuat mobil Tesla ini ada dimana-mana. Mobil ini hanya membutuhkan charger dan baterai untuk tenaga penggeraknya. Saat ini ada total 125 ribu mobil elektrik di seluruh dunia. Itu berarti Tesla membutuhkan baterai dan charger dalam jumlah yang besar. Karena itu, pada bulan Juli besok, Tesla Motors akan meresmikan pabrik baterai terbesar di dunia.
Pabrik ini bernilai 5 miliar dolar
Ada yang mengatakan bahwa Tesla Motors ini nggak hanya menjual mobil elektrik, tetapi juga menjual baterai. Semakin banyak yang menggunakan mobil elektrik milik Tesla, tentu semakin banyak pula yang membutuhkan baterai isi ulang. Untuk membuat pabrik baterai terbesar di dunia ini, Tesla Motors mengeluarkan uang sebesar 5 miliar dolar. Jumlah ini termasuk biaya operasional mulai tahun 2016 ini sampai tahun 2020.
Nantinya Gigafactory ini dapat menyediakan baterai mobil sebesar 50 GWh pak baterai. Jumlah tersebut diyakini cukup untuk menyuplai 500 ribu mobil setiap tahunnya. Jadi sudah terlihat kan, berapa target penjualan mobil elektrik ini tahun 2016 dan tahun-tahun berikutnya?
Mobil Tesla ini bisa di charge di mana saja
Sebagai informasi nih Urbaners, ketika lo mempunyai mobil elektrik, lo nggak bisa charge mobil itu di rumah. Lo harus mengisi “bensin” ini di tempat yang telah disediakan oleh Tesla Motors. Tesla Motors ini menamakan produknya “Destination Charging”. Dan di Amerika Serikat, sudah ada sekitar 500 tempat untuk “isi bensin”. Pada awal tahun 2016 ini, Tesla Motors menambahkan sekitar 100 tempat yang ramai dikunjungi, misalnya restoran, hotel, dan pusat perbelanjaan.
Gimana Urbaners, walaupun lo sangat tertarik dengan mobil listrik dan bisa membelinya. Lo nggak akan bisa “ngecharge” di Indonesia, karena masih belum ada tempatnya.
Source: cnet.com
Comments