Semua orang pasti setuju bahwa olahraga lari adalah olahraga yang paling mudah untuk dilakukan. Namun, pernyataan itu bisa menimbulkan reaksi berbeda bagi penduduk asli Kota Pamplona, Spanyol. Kenapa? Karena setiap tahun para penduduk di kota ini melakukan olahraga lari sambil dikejar-kejar selusin banteng ngamuk. Itu sama sekali tidak mudah.
Olahraga unik yang menjadi bagian dari festival tahunan San Fermin bernama “Running of the Bulls” ini dimulai dari tanggal 7 sampai 14 Juli setiap tahunnya. Aturannya sederhana, peserta dengan usia minimal 18 tahun bersedia berlari dalam jalan sempit di kota Pamplona yang dilewati oleh banteng.
Yang membuat olahraga lari ini semakin menantang, para peserta wajib menempuh jarak 826 meter melalui jalan-jalan kota yang sempit. Alhasil, para peserta pun harus berlari sambil berdesak-desakan sekaligus tetap waspada terhadap kehadiran banteng-banteng yang ganas. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, para peserta juga tidak boleh berada dalam pengaruh alkohol.
Tiap tahun, ratusan orang turut berpartisipasi dalam olahraga ekstrim ini. Setiap tahunnya, tercatat 200 sampai 300 korban dengan cedera ringan, maupun berat. Dalam sejarahnya, Running of the Bulls juga sempat memakan korban jiwa. Duh! Meskipun dibayang-bayangi oleh risiko cedera bahkan kematian, peserta Running of the Bulls ini tidak pernah berkurang.
Meski berbahaya dan menuai banyak kontroversi, acara Running of the Bulls ini tetap diminati oleh para pencintanya, baik warga lokal maupun wisatawan asing. Tidak kurang dari 1.000 peserta selalu memadati acara ini setiap tahunnya.
Saking sakralnya perhelatan ini, ketika Festival San Fremin berakhir, semua peserta bersama-sama menyanyikan lagu dengan lirik ”Pobre de mí, que se han acabado las fiestas de San Fermín” yang artinya “Malangnya saya, Festival San Fremin sudah berakhir.” Kalau membaca lirik lagu tersebut, rasanya tidak berlebihan menyebut warga kota Pamplona sebagai warga paling bernyali di seluruh dunia.
Gimana enggak, sementara kita semua sedih karena diputusin pacar, mereka sedih jika tidak dikejar-kejar banteng.
Comments