Mengungkapkan aspirasi bisa dari berbagai macam cara. Apalagi dengan banyaknya media yang memfasilitasi hal tersebut, setuju nggak, Urbaners? Seperti yang dibahas pada MLDSPOT TV x NET Season 4 Episode 5 ini, bertajuk "Ruang Bersuara", kali ini akan membahas seluk beluk ruang aspirasi yang bisa lo gunakan untuk 'bersuara'. Mulai dari komunitas Ketjilbergerak yang dekat dengan isu masyarakat, Iyas Lawrence dengan podcast Makna Talks, dan juga Audotorium Visinema yang memberikan ruang pada anak muda yang tertarik pada dunia perfilman untuk mendalai bahkan terjun langsung bersama Angga Sasongko. Seperti apa keseruannya? Intip disini, Urbaners!
Ketjilbergerak: Komunitas yang Mengangkat Isu Masyarakat
Nama boleh Ketjilbergerak, tapi apa yang mereka lakukan untuk masyarakat tidaklah kecil, Urbaners! Komunitas yang berasal dari gagasan dua pasangan mahasiswa ini sudah berjalan sejak 2006. Merespon berbagai isu masyarakat melalui berbagai medium mulai dari seni, diskusi sampai pagelaran acara. Gerakan yang mereka lakukan pun selalu provokatif, tidak peduli apakah lingkupnya cukup besar atau tidak, yang terpenting adalah memiliki nilai bagi masyarakat. Semakin berkembang, komunitas berbasis di Yogyakarta ini telah menggelar berbagai macam kegiatan seperti “Kelas Melamun”, “Angkatan Perubahan”, “Ben Prigel”, dan “Gap Balik”. Mereka pun pernah ikut serta dalam acara “Youth Camp 2015: Energi Mudamu, Senjatamu!” yang diadakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Buat lo yang tertarik, komunitas ini terbuka untuk siapapun yang ingin bergabung. Kira-kira gerakan apa yang mau lo lakukan jika menjadi anggota Ketjilbergerak, Urbaners?
Iyas Lawrence: Memilih Podcast Untuk Berbagi
Media sharing apa yang paling lo suka, Urbaners? Bukan hanya Youtube, Podcast kini menjadi salah satu pilihan utama untuk para anak muda. Selain kemudahan akses, media komunikasi satu arah ini terasa lebih bebas bagi pembicaranya. Dan untuk pendengar, mereka bisa lebih merasakan kedalaman konten yang disajikan, karena mereka diberi kesempatan untuk berimajinasi membayangkan pikiran sang narasumber. Inilah yang dilakukan oleh Iyas Lawrence. Host podcast Makna Talks ini berpendapat "Podcast adalah sesuatu yang mudah diakses, bebas berpendapat, menghibur, dan (terkadang) berbobot,” ujar Iyas. Podcast Makna Talks sendiri juga sama, mengangkat pengalaman pribadi para pembicaranya. Iyas Lawrence selalu mengundang sejumlah bintang tamu inspiratif dari berbagai kalangan untuk membagikan sisi lain dari kisah mereka di setiap episodenya.
Audotorium Visinema: Ruang Berbicara Penikmat Film
“Ruang publik di dalam ruang privat”, itulah istilah yang diberikan Angga Sasongko pada Auditorium Visinema. Ternyata sutradara ternama ini nggak hanya fokus pada Production House-nya saja, tetapi juga memberikan fasilitas pada anak muda yang tertarik pada dunia film khususnya penulisan. Auditorium sederhana ini kabarnya dilengkapi dengan sebuah perpustakaan kecil. Tempat ini bertujuan untuk berbagi pengetahuan sekaligus titik temu bagi berbagai pandangan dalam satu forum terbuka yang berkaitan dengan perfilman.
Tidak hanya sebagai tempat, tetapi ada pula program Visinema Campus yang merupakan program rekrutmen dan pengembangan bakat dari Visinema bagi para penulis skenario film. Tidak sembarangan, program ini juga melibatkan tim profesional dan Skriptura (script development company Visinema). Nantinya tidak hanya mengikuti mentorship, para peserta yang lolos seleksi juga ditawari kontrak kerja usai pelatihan. Auditorium Visinema dapat menjadi tempat untuk saling mendengarkan plus mendiskusikan isu dan pemikiran di tengah maraknya perbedaan pendapat melalui pembedahan film dokumenter atau kontroversial. Seru banget ya, Urbaners!
Comments