Pada tahun 800-an sebelum masehi, perkembangan ilmu pengetahuan masih terkotak-kotak. Tentu karena akses pengetahuan hanya untuk orang yang berduit dan orang berada. Tepatnya tahun 859 sebelum masehi, seorang istri dari saudagar kaya di Tunisia bernama Fatima Al-Fihri ini penasaran dengan apa saja isi dari dunia ini. Mulai dari perkembangan ilmu pengetahuan sampai ilmu tentang struktur bangunan. Fatima membangun sebuah masjid yang di dalamnya terdapat sebuah perpustakaan yang berisi buku-buku terkenal di dunia. Setelah mengalami renovasi, akhirnya pada pertengahan tahun 2016 perpustakaan tertua di dunia ini telah dibuka kembali.
Terdapat Al-Quran dari abad ke-9
Terletak di dalam Universitas Al-Qarawiyyin, perpustakaan yang disebut sebagai Perpustakaan Al-Qarawiyyin ini, memiliki koleksi Al-Quran dari abad ke-9 dan bisa dibilang menjadi salah satu manuskrip Al-Quran tertua di dunia. Nggak hanya memiliki manuskrip kitab suci, ada juga ribuan buku kuno yang sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dunia. Hampir semua ilmuwan atau penemu pernah mengunjungi perpustakaan ini.
Sempat tutup selama 4 tahun
Perpustakaan tertua di dunia ini ternyata sempat tutup selama kurang lebih 4 tahun. Pertama adalah alasan keamanan, dikarenakan bangunan di dalam perpustakaan sudah terlalu tua dan bahaya untuk didiami. Kedua, karena proses restorasi buku-buku yang sudah berusia sangat tua.
Dari 4 tahun tersebut, banyak pemugaran yang terjadi. Pertama buku-buku diselamatkan terlebih dahulu dan dipindah dari perpustakaan yang lama ke tempat yang baru dan lebih layak. Kemudian bangunan cagar budaya tersebut juga diberi fasilitas AC dan beberapa lantainya diperbarui tanpa mempengaruhi struktur bangunan.
Selama 4 tahun penutupan dan renovasi, yang boleh mengunjungi perpustakaan hanya para peneliti dan mahasiswa. Akhirnya setelah mengalami pemugaran, pada pertengahan tahun 2016 ini akhirnya perpustakaan tertua di dunia ini bisa dikunjungi oleh publik. Jika lo tertarik untuk mengunjungi perpustakaan ini, lo bisa menuju ke kota Fez Maroko, kemudian menuju ke Universitas Al-Qarawiyyin.
Source: qz.com
Comments