Timnas U-19 pernah menorehkan tinta emas di kawasan Asia Tenggara. Tepatnya di tahun 2013, tim asuhan Indra Sjafri berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Vietnam di babak final. Itu adalah gelar juara pertama kali U-19 sepanjang perhelatan Piala AFF U-19. Empat tahun berselang nih Urbaners, pelatih Indra Sjafri akhirnya kembali.
Di Piala AFF U-19 2017 di Myanmar, Indra Sjafri menjadi pelatih timnas U-19 dimulai sejak tanggal 4 September 2017 lalu, perjalanan timnas U-19 ternyata nggak semulus yang dibayangkan. Setelah menghajar Filipina 9-0, timnas U-19 harus kalah 0-3 dari Vietnam. Akibat kekalahan tersebut, sekarang perjalanan timnas U-19 semakin terjal.
Harus Menang Lebih Dari 7 Gol Melawan Brunei
Sebenarnya posisi Indonesia bisa dibilang agak sedikit menguntungkan Urbaners. Pertama karena Indonesia “hanya” akan melawan Brunei yang sudah kebobolan 17 gol di 3 pertandingan terakhir, kemudian Myanmar dan Vietnam yang menjadi pesaing Indonesia harus saling mengalahkan. Jika salah satu antara Myanmar dan Vietnam ini bermain seri, lalu Indonesia menang maka Indonesia akan lolos mendampingi Vietnam.
Tetapi yang menjadi masalah adalah jika Myanmar bisa mengalahkan Vietnam. Indonesia harus menang minimal lebih dari 7 gol saat melawan Brunei, jika itu gagal Indonesia bakal gagal masuk ke babak semifinal.
Regenerasi Lebih Penting Daripada Prestasi
Salah satu pondasi dari sepak bola adalah regenerasi. Walaupun timnas Indonesia bisa juara di level tertinggi, tetapi nggak ada regenerasi yang bagus tentu itu akan menjadi petaka. Ketika juara di tahun 2013, timnas U-19 mempunyai pemain yang sangat berpengalaman. Ada Evan Dimas, Maldini Pali, Putu Gede, Ilham Udin dan lain-lain. Sekarang para pemain tersebut sukses bersama tim-tim besar di Indonesia.
Walaupun nantinya timnas U-19 ini kalah, setidaknya semua masyarakat di Indonesia ini tahu bagaimana kemampuan para anak muda. Mulai dari Egy Maulana, Iqbal sampai Rachmat Irianto akan menjadi tumpuan timnas Indonesia di masa mendatang. Apapun hasilnya, semangat Garuda Nusantara!
Comments