Sebuah proyek jazz girls band selalu tampil memukau di sejumlah festival jazz di nusantara. Seperti apa? Mari kita cari tahu lebih dalam.
Proyek INA Ladies digagas oleh musisi senior Happy Pretty. Pemain trumpet yang telah malang melintang di industri musik Indonesia ini mengumpulkan sejumlah perempuan dengan berbagai macam latar belakang untuk bermain musik bersama dengan nama INA Ladies.
Latar belakang yang beraneka ragam itu disatukan oleh pemahaman yang baik tentang musik jazz. Skill yang baik, juga akan menciptakan sebuah pertunjukan yang baik dan bisa dinikmati dengan maksimal oleh penonton.
Itu kenapa mereka bisa berkelana dari satu festival ke festival lainnya. Tercatat, band ini telah tampil di sejumlah festival jazz bergengsi di Indonesia model Jazz Gunung, Makassar Jazz Festival dan tentunya Ngayogjazz serta beberapa festival lainnya.
Kelebihan utamanya adalah eksplorasi terhadap berbagai macam komposisi baik itu tradisional ataupun modern. Dua orang vokalis mereka, Bonita Adi dan Bubu dari duo Bubu Giri berhasil menjelma menjadi corong untuk menyuarakan apa saja.
Bernyanyi Light My Fire-nya The Doors boleh. Mendendangkan Sipatokaan dan Es Lilin dari ranah tradisional pun sama bagusnya.
INA Ladies membuktikan bahwa girls band pun punya tempat di dunia jazz. Setiap kali tampil, mereka pasti menuai pujian. Apalagi ketika satu demi satu personilnya menunjukan kebolehannya memainkan porsi solo. Semuanya juara kelas.
Tampilan yang manis jelas, bisa menipu. Tapi memang, bermain musik adalah tentang menyajikan sebuah hiburan untuk orang lain. Jika kemudian enak dilihat, maka itu hanya bonus.
Menyaksikan INA Ladies bermain, sama serunya dengan menyaksikan sebuah parade musisi-musisi penuh talenta yang memainkan lagu-lagu bagus yang bisa membuat orang yang menontonnya bergoyang dan larut di dalam pertunjukan yang menyenangkan.
Jazz memberi ruang yang setara bagi laki-laki dan perempuan untuk merayakan kecintaan pada musik. INA Ladies adalah salah satu contoh yang harus terus menerus disimak dalam setiap kesempatan yang datang.
Comments