Gaya busana Mods merupakan salah satu trend fashion yang fenomal. Subkultur Mods itu sendiri mulai lahir pertama kali di Inggris pada akhir tahun ’50-an. Kondisi perekonomian yang sedang kurang baik saat itu mendorong para kaum buruh di Inggris untuk tetap eksis dengan gaya busana yang diberi nama Mods, kata Mods berasal dari kata Modernis/Modern. Tujuan mereka sederhana, agar tetap terlihat rapih, modis, dan smart, meskipun dari kalangan bawah yang sedang mengalami kondisi ekonomi yang kurang baik, kondisi itu juga yang membuat mereka membuat pakaiannya dengan konsep D.I.Y (Do It Yourself).
Seiring berjalannya waktu, Mods style semakin berkembang, banyak orang-orang yang akhirnya memperhatikan style fashion ini. Tahun 1962, Mods style memasuki puncak kejayaannya, sampai akhir tahun ’70-an, Mods style mulai menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Ciri khas dari Mods style ini juga identik dengan scooter atau Vespa. Pada saat itu, banyak remaja Inggris yang bergaya Mods dan mengendarai Vespa seperti ingin pergi ke sebuah pesta, sehingga ciri khas itu muncul dengan sendirinya.
Kecintaan mereka dengan gaya Mods membuat berbagai komunitas Mods fashion bermunculan, termasuk di Indonesia juga terdapat beberapa komunitas pecinta Mods dan Vespa. Ada komunitas yang nggak mengikuti kebiasaan-kebiasaan Mods Inggris secara keseluruhan dan ada juga komunitas “garis keras” yang mengikuti secara detail gaya Mods Inggris, mulai dari gaya berbusananya, sampai kultunya juga di-copy. Selain itu, ada juga komunitas yang lebih cenderung pada fashion dan penampilan Vespa.
Dari komunitas-komunitas tersebut juga memiliki ragam perbedaan, baik dari idiologinya, akulturasi kebudayaan, serta kesanggupan ekonomi. Namun, tetap saja mereka memiliki hal yang sama dan hal inspirasi, yaitu Mods British.
Para komunitas Mods juga rutin melakukan kegiatan setiap tahunnya untuk merayakan Mods Mayday, di mana para pecinta Mods berkumpul jadi satu, riding dari satu tempat ke tempat lainnya menggunakan Vespa. Kegiatan ini sudah berlangsung dari puluhan tahun yang lalu, dan masih banyak yang antusias melakukanya hingga saat ini.
Dari segi musik, mungkin band The Who menjadi salah satu band yang dikagumi oleh anak-anak Mods. Zachary Starkey (drummer band The Who) yang merupakan anak dari Rigo Starr dianggap sebagai icon Mods pada masa itu, hal ini dikarenakan Zach sangat dekat dengan gaya hidup Mods.
Ciri khas yang pasti dari Mods secara keseluruhan adalah gaya dalam berpakaiannya, gayanya nggak harus yang up to date kok, namun tetap memiliki kesan rapih secara umum. Bisa dibilang, subkultur Mods ini juga memodernkan Vespa yang dianggap sebagai kendaraan klasik melalui pengendaranya yang berdandan stylish, necis, dan unik.
Gaya hidup Mods membuat banyak orang menganggap bahwa untuk menjadi seseorang yang modis, nggak selalu berasal dari orang yang berada dalam segi ekonomi. Berdandan rapih sesuai dengan kesanggupan ekonomi, bisa membuat seseorang itu tetap terlihat keren dalam berbusana. Seperti halnya kaum buruh di Inggris yang tetap terlihat fashionable di kondisi ekonomi yang sedang kurang baik. Bahkan ketika Vespa dan Mods digabungkan, bisa menimbulkan kesan yang unik, keren, dan mencuri perhatian bagi yang melihatnya.
You don’t need to spend much money to look fashionable. Well, D.I.Y is the best way to do it.
Comments