Aktivitas di alam terbuka saat ini sedang banyak digandrungi, khususnya aktivitas air seperti diving. Di Jakarta Aquarium, ada seorang Advanced Diver dan aquarist bernama Hizkia Christie yang menjadikan dunia bawah laut adalah sebagian dari hidupnya. Profesinya yang cukup unik, pasti ada berbagai hal seru yang ia lakukan sehari-hari. Yuk intip rutinitasnya di balik layar, Urbaners!
Perjalanan Menjadi Diver Berlisensi
Sejak kecil, Hizkia yang juga seorang videographer ini memang sudah hobi nonton video diving dan pemandangan bawah laut. Keinginannya menjadi diver resmi yang mempunyai lisensi terealisasikan sejak tiga tahun yang lalu, tepat sebelum ia bergabung dengan Jakarta Aquarium.
Ia mengakui kalau proses untuk mendapatkan lisensi menyelam relatif mudah. Hizkia hanya butuh waktu seminggu untuk memperoleh lisensi selam. Proses ini diawali dengan pemberian materi atau teori penyelaman, praktek menyelam di kolam, dan diakhir dengan ujian menyelam di laut.
Diving Bukan Sekadar Menyelam
Bekerja sebagai diver di Jakarta Aquarium bukan cuma soal menyelam, Urbaners. Para diver di sini lebih umum disebut dengan aquarist. Mereka juga bertanggung jawab untuk memperhatikan dan memelihara ikan-ikan serta kebersihan akuarium. “Menjadi seorang aquarist di sini memang harus passionate dengan hewan laut. Kerja nggak boleh asal kasih makan, harus tahu kondisi dan perilaku ikan-ikan, terutama yang berukuran besar, seperti hiu dan piranha,” ungkapnya.
Hizkia sendiri mempunyai jadwal menyelam tertentu di Jakarta Aquarium. Dalam seminggu, ia melakukan kegiatan feeding (pemberian makan ikan di akuarium) sebanyak tiga kali. Feeding ini dilakukan di Main Tank, tanki kaca terbesar di Jakarta Aquarium. Proses feeding sendiri menjadi tontonan menarik buat para pengunjung, karena mereka bisa melihat langsung berbagai ikan yang berebut makanan.
Sebelum memulai feeding, ia harus memastikan kuantitas makanan sudah sesuai dengan porsi masing-masing ikan dan jumlah ikan yang ada di akuarium. Meskipun durasi feeding hanya sekitar 15 menit, ia juga tetap harus memastikan kelengkapan peralatan menyelam sudah sesuai dengan prosedur dan standar yang berlaku.
Pengalaman Berkesan yang Berbahaya
Menjadi diver sudah pasti mempunyai risiko besar saat bertugas dan berada di laut. Hizkia sendiri sempat mengalami beberapa insiden yang cukup menegangkan.
Saat feeding, tangan Hizkia pernah tersangkut di dalam mulut hiu selama beberapa menit. Di waktu yang sama, selang regulator yang ia pakai sempat terlepas. Untungnya, berkat latihan dan pengetahuan yang cukup, ia mampu mengendalikan diri untuk nggak panik dan berhasil mengeluarkan tangannya. Selain itu, telinga juga menjadi sasaran empuk bagi hewan laut. “Waktu itu bagian telinga terbuka, alhasil langsung digigit penyu. Harus dijahit 15 jahitan,” kata Hizkia.
Setiap sesi feeding pun selalu ada tantangannya. Hizkia mengaku kalau hewan-hewan laut tersebut menjadi lebih aktif saat diver turun untuk memberikan makanan. “Contohnya kayak hiu kalau lagi musim kawin, nafsu makannya turun banget. Selesai itu, mereka ganas lagi dan kita sebagai pemberi makan juga harus sangat hati-hati,” ungkap cowok yang pengen banget punya kesempatan untuk menyelam di Raja Ampat ini.
Tips Memulai Diving
Menjadi seorang diver butuh banyak persiapan, Urbaners! Pertama-tama, lo harus pastiin kalau lo punya kemampuan untuk berenang. Diving sebenarnya nggak memerlukan teknik berenang yang advanced. Syarat ini diwajibkan agar diver nggak panik saat berada di kedalaman air.
Persiapan dari segi finansial juga jadi kunci utama. Hizkia pun mengakui kalau biaya yang dikeluarkan nggak murah. “Ketika lo udah pernah ambil lisensi dan pergi ke spot-spot diving, lo akan ketagihan untuk upgrade lisensi lo ke level yang lebih tinggi dan belajar skill lebih banyak lagi. Makin advance levelnya, biaya yang dikeluarkan juga makin tinggi.”
Saat lo sudah siap, lo disarankan untuk segera mengambil lisensi menyelam. Hizkia menjelaskan kalau pada dasarnya tingkatan diving itu beragam. Untuk pemula, lo bisa ambil lisensi Open Water Diver yang memperbolehkan lo untuk menyelam hingga kedalaman 18 meter. Level selanjutnya ada Advance Diver. Di level ini, lo diizinkan untuk menyelam hingga kedalaman 35 meter plus menyelam di malam hari. Di tingkatan selanjutnya, ada Rescue Diver yang mempelajari penyelamatan di bawah laut, karena nggak sembarang orang bisa melakukan tindakan saat di bawah laut. Hizkia sendiri sekarang sudah berada pada level Advance Diver.
Diving yang Aman dan Fun
Kunci utama dari diving yang aman adalah jangan panik. Saat berada di laut, banyak banget risiko dan situasi nggak terduga yang harus dihadapi oleh diver. Situasi-situasi ini pula yang diajarkan saat lo mengambil sekolah diving. “Ada kasus yang memang beresiko tinggi yang harus lo pelajari cara penanganannya. Contohnya kalau merasa tenggelam atau arusnya deras, lo nggak boleh terburu-buru naik ke atas (permukaan) karena bisa menyebabkan paru-paru lo pecah,” tambah Hizkia.
Never Dive Alone. Tagline ini udah jadi pegangan bagi semua diver, bahkan yang pro sekalipun. Dalam proses penyelaman, seenggaknya lo harus didampingi oleh seorang instruktur. Hal ini untuk memastikan hal-hal yang tidak diinginkan bisa diatasi satu sama lain saat berada di laut.
Selanjutnya, lo nggak boleh melanggar batas kedalaman yang diperbolehkan lisensi lo. Kalau diving jangan pernah melebihi kemampuan seharusnya, seperti menyelam lebih dalam dari batas maksimum. Jangan pernah untuk sok tahu juga, karena di bawah laut susah untuk diperkirakan dan lo nggak tau ada apa di sana,” saran Hizkia.
Yang paling penting, diver nggak diperbolehkan untuk mengganggu ekosistem laut. Kontak fisik dengan hewan laut dilarang dalam penyelaman karena ada beberapa hewan dan terumbu karang yang sangat rentan.
Nah, diving ternyata nggak cuma sekadar menyelam. Lo juga harus tau do’s and don’ts nya demi keselamatan diri sendiri dan ekosistem laut. Kalau lo tertarik untuk melihat proses diving dan feeding yang dilakukan oleh Hizkia, lo bisa langsung datang ke Jakarta Aquarium di Neo Soho Mall, Jakarta Barat, Urbaners!
Comments