Kota Cirebon kembali dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan Festival Keraton Nusantara (FKN) 2017 pada 15 hingga 19 September mendatang. Ajang FKN ke-11 ini merupakan yang kedua kalinya digelar di Cirebon, setelah 20 tahun lalu, pada FKN pertama.
Sebanyak 50 keraton peserta dan 100 keraton peninjau ikut ambil bagian. 150 raja juga direncanakan hadir. Peserta FKN akan ikut serta dalam kirab prajurit, pameran benda pusaka, pertunjukan seni, pagelaran upacara adat, musyawarah antar raja, dan seminar.
Kehadiran peserta FKN tentu berdampak positif bagi Cirebon dan juga masyarakatnya. Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat berharap destinasi wisata di Cirebon baik budaya, kuliner, dan belanja bisa lebih dikenal.
PRA Arief juga berharap seniman, budayawan, sejarawan dan warga Cirebon memanfaatkan ajang ini untuk silaturahmi dan menimba ilmu. "Bagi mahasiswa dan siswa mulai SD sampai SMA bisa ikut belajar, sejarah, budaya dan seni dari seluruh Indonesia," ujarnya.
FKN sendiri adalah media silaturahmi dan pertemuan silang budaya, tradisi, adat, suku, dan agama dalam tiap kesultanan yang ada di Nusantara. Diharapkan melalui peran para raja dan sultan se-Nusantara, kebhinekaan tetap terjaga dan terpelihara.
Masa lampau, keraton adalah simbol kekuasaan kesultanan atau kerajaan yang berdiri di berbagai pelosok wilayah Nusantara yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Tiap kesultanan memiliki tatanan pemerintahan adat dan tradisi budaya masyarakatnya yang kental.
Seorang sultan atau raja yang berkuasa, mengendalikan seluruh kekuasaannya di dalam Istana Kerajaan yang disebut Keraton. Titah raja atau sultan wajib dituruti atau dilaksanakan oleh masyarakat yang berada di dalam wilayah kekuasaannya.
Kini tradisi budaya masyarakat dan pemerintahan di dalam kerajaan dan kesultanan tergerus perkembangan zaman, terutama setelah Indonesia merdeka. Seluruh kerajaan maupun kesultanan meleburkan diri dalam satu sistem pemerintahan yakni Pemerintahan NKRI.
Yang tersisa dari masing-masing kerajaan dan kesultanan, hanya jejak sejarah berupa bangunan khas keraton atau istana kerajaan berikut adat istiadat yang masih kental. Sedangkan sistem penyelenggaraan pemerintahan di dalam setiap kerajaan tinggal cerita.
Dalam mempertahankan tradisi budaya dan adat istiadat masyarakatnya, sejak beberapa tahun terakhir digelar ajang yang disebut Festival Keraton Nusantara. Dalam kegiatan yang digelar dua tahun sekali itu, tiap kerajaan dan kesultanan memamerkan tradisi budaya mereka.
Source: Wikipedia.org, detik.com
Comments