Lo semua tahu bahwa AIDS merupakan salah satu penyakit berbahaya yang eksis di dunia ini, tapi lo nggak tahu pasti seberapa bahayanya penyakit tersebut. Minimnya informasi ini mungkin tanpa sadar membuat lo otomatis menjauhi para penderita penyakit AIDS. Nah, agar hal tersebut nggak terjadi, sebuah museum yang didedikasikan untuk penderita AIDS udah dibangun di Afrika Selatan.
Terdiri dari Empat Zona
Pembangunan Museum AIDS ini diharapkan mampu mengedukasi orang-orang tentang penyakit AIDS sekaligus wadah bagi mereka yang terkena dampak AIDS. Dengan begitu, orang-orang bisa saling memberi dukungan, Di dalamnya, lo bakal menemukan empat zona berbeda, yakni tentang penggalan sejarah AIDS, seluk beluk AIDS di Afrika Selatan, proyek-proyek HIV yang ada di seluruh dunia, dan zona keempat yang masih dalam tahap pembangunan.
Peresmian Museum AIDS dilakukan pada hari terakhir acara International AIDS Conference. Acara tersebut rutin diadakan setiap tahun dan tahun ini, Afrika Selatan ditunjuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan konferensi dengan mengusung tema “South African Voices: Towards a Museum of HIV Memory and Learning”. Setiap tuan rumah konferensi memang selalu memberikan “peninggalan” positif untuk menghargai penderita AIDS di seluruh dunia.
Meminta Bantuan 20 Relawan Muda
Agar proyek Museum AIDS bisa mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat Afrika Selatan, sebanyak dua puluh relawan mudah telah ditunjuk untuk membantus mengelola museum ini. Mereka jugalah yang sebelumnya bertugas untuk mengatur jadwal para tamu International AIDS Conference. Hal ini merupakan langkah baik karena anak-anak muda bisa lebih aware terhadap isu AIDS dan diharapkan mampu merangkul sesama untuk mengedukasi diri tentang AIDS.
Museum AIDS ini terletak di Kota Durban, Provinsi KwaZulu-Natal, Afrika Selatan. Kalau lo traveling ke Afrika Selatan dan udah mengunjungi Museum AIDS, jangan lupa sempatkan diri untuk menjelajah tempat lain karena Afrika Selatan punya restoran keren yang memungkinkan lo untuk makan di atas langit! Sambil mengedukasi diri, lo bisa sekaligus refreshing, deh.
Sources: nationalgeographic.co.id, travel.kompas.com
Comments