Skytrax adalah perusahaan konsultan yang bergerak dibidang penerbangan berbasis di Inggris. Skytrax ini setiap tahun pasti mengeluarkan daftar penerbangan terbaik. Dari daftar tersebut, biasanya sedikit banyak mempengaruhi beberapa pelanggan untuk memilih maskapai penerbangan. Pada tahun 2016 ini, Skytrax juga telah mengumumkan maskapai terbaik yang jatuh kepada Emirates Airline dari Dubai.
Emirates jadi maskapai dengan pertumbuhan tercepat sepanjang sejarah
Setelah didirikan pada tahun 1985, Emirates ini mendapatkan sumbangan dua pesawat boeing dari keluarga Kerajaan Dubai. Dengan modal pesawat sumbangan tersebut, Emirates mulai beroperasi dengan mengangkat Maurice Flanagan mantan CEO British Airways. Tahun 1990, dengan segala pelayan dan marketing, Emirates mendapatkan total keuntungan mencapai 100 juta dolar setiap tahunnya. Emirates menjadi lebih terkenal setelah menjadi satu-satunya maskapai yang masih melayani penerbangan pada saat Perang Teluk.
Baru 4 kali memenangan The Best Airline 2016
Walaupun terlihat mendominasi dengan budget marketing yang nggak karu-karuan, ternyata Emirates nggak sekuat itu Urbaners. Skytrax yang mulai mengeluarkan daftar maskapai terbaik pada tahun 2001, Emirates hanya memenangkan 4 kali sebagai maskapai terbaik. Pada tahun tahun lalu, Qatar Airways menjadi juara dan sekarang gantian Qatar Airways berada di nomor dua.
Setelah mengetahui bahwa Emirates menjadi maskapai terbaik tahun 2016, presiden dari Emirates yaitu Tim Clark mengatakan bahwa pihaknya sangat terhormat mendapatkan penghargaan tersebut. Tim Clark memang selalu menekankan bahwa misi dari Emirates ini adalah mengutamakan penumpang setiap detik, setiap jam dan setiap hari.
“Penghargaan ini tentu diambil dari banyaknya masyarakat yang menyukai maskapai tertentu. Itu berarti masyarakat menyukai maskapai kami,” ujar Tim Clark.
Salah satu pencapaian luar biasa dari Emirates adalah ketika maskapai ini mengumumkan bahwa kenaikan penumpang Emirates ini selalu naik dan selalu untung. Pada tahun 2016, Emirates mengumumkan telah menerbangkan 51 triliun penumpang.
Source: usatoday.com
Comments