Di era yang semakin dinamis, makin banyak cara untuk mengekspresikan seni dan kreativitas. Salah satunya yang dilakukan oleh seniman Alam Taslim. Berawal dari hobi membuat sketsa di warung mie instan, ia akhirnya melahirkan karya seni yang diberi nama Monster Igor Telor Ceplok dan Mangkok Ayam Jago. Bagaimana perjalanannya menciptakan sketsa unik dan kreatif yang serba mie instan? Yuk, simak ulasannya di sini, Urbaners!
Berawal dari Kejenuhan Rutinitas Kerja
Bagi sebagian orang, jenuh dan kelelahan saat kerja malah bikin pikiran stres dan ruwet. Rasanya ingin istirahat dan rebahan di rumah. Tapi, hal ini nggak berlaku buat Alam Taslim. Tiap kali merasa jenuh dari rutinitas pekerjaan, pria kelahiran Surabaya ini langsung asyik berkutat dengan sketsa dan menggambar. Menggambar adalah ‘pelarian’ sekaligus cara Alam untuk mengasah terus kreativitasnya.
Siapa sangka, pelarian dari kejenuhan bekerja ini justru mengantarkan Alam pada hobi baru yang saat ini membuatnya terkenal. Awalnya, Alam gemar menghabiskan banyak waktu luang untuk membuat sketsa gambar dan mural di warung mie instan. Ia kemudian menamai tokoh mie instan ini sebagai Monster Igor. Monster Igor berwujud mie instan dengan telor ceplok dan topi yang terbuat dari mangkok ayam jago.
Igor mengaku banyak orang yang menanyakan latar belakangnya memilih obyek mie instan, telor, dan mangkok ayam jago sebagai jagoan karyanya. Ternyata, ia memiliki alasan yang meaningful. Nggak bisa dipungkiri, sampai saat ini, kehadiran mie instan sangat dekat dengan perjalanan hidup seluruh rakyat Indonesia. Konsumen dari berbagai kalangan, usia, dan strata sosial, semuanya gemar atau setidaknya pernah menyantap mie instan dalam hidupnya.
“Kadang ketika sudah dekat dengan sesuatu, kita cenderung menganggapnya sebagai hal yang wajar. Padahal, kita sendiri tahu kalau makanan ini nggak bisa dikategorikan sebagai makanan sehat. Buat saya menariknya adalah bagaimana konsumen beradaptasi dengan mengurangi porsi, frekuensi konsumsi, porsi mie instan, atau porsi bumbunya, hanya untuk tetap bisa menikmati makanan ini," tutur Alam.
Love and hate relationship inilah yang menginspirasi Alam untuk menciptakan Monster Igor. Monster Igor menjadi sosok yang adorable; dangerous but also loveable. Alam memiliki tagline tersendiri untuk menggambarkan Monster Igor, yaitu Deadlicious Monster. "Bagi saya, Igor adalah karakter yang bisa berkembang menjadi banyak hal, sehingga bisa menantang sisi kreativitas saya. Rasanya semacam dapet partner in crime di dunia imajinasi," ungkap cowok berkacamata ini.
Viral di Kalangan Millennial
Setelah menghasilkan banyak sketsa Monster Igor, Alam kemudian membagikannya lewat akun Instagram khusus, yaitu @igorsatumangkok. Dari situlah, desain Monster Igor dalam berbagai medium makin diminati, terutama di antara kaum millennial yang memang hobi mengoleksi produk-produk unik seperti Monster Igor.
Awalnya, Alam hanya mendesain Monster Igor pada media kaos. Seiring berjalannya waktu, pelan-pelan Alam melebarkan desainnya ke medium lain seperti tas, cover laptop, sepatu, perhiasan, mainan, dan bahkan masuk ke ranah pameran dalam bentuk karya seni. Untuk setiap sketsa, Alam nggak pernah mematok waktu atau target khusus. Ia mengandalkan insting dan urgensi proyek-proyek yang datang. “Salah satu kesulitan utama pembuatan karya Monster Igor memang adalah keterbatasan waktu. Saya seringkali punya banyak ide yang muncul, tapi waktunya nggak cukup untuk mengeksekusi,” ungkapnya.
Belajar Seni Dari Kehidupan
Dunia seni yang ditekuni Alam memang bukan dunia baru karena Alam sendiri lahir dari keluarga seniman. Selain darah yang mengalir di keluarga, pria yang bercita-cita mengadakan pameran tunggal Monster Igor di Eropa ini juga menempuh pendidikan di desain produk industri dan bekerja di bidang advertising sebagai Art Director. Latar belakang kehidupan Alam yang dikelilingi dengan atmosfer kreatif inilah yang kemudian membekalinya untuk membesarkan Monster Igor sampai sekarang.
Selama berkarya, Alam sudah mengikuti berbagai pameran kesenian, seperti Galeri Indonesia Kaya-Jakarta tahun 2016, pameran tunggal Paviliun 28-Jakarta pada tahun 2017, showcase di Little Talks, Ubud tahun 2017, Ruang Seduh Jogja tahun 2018, That's Life Cafe, Jakarta, tahun 2018 dan beberapa pameran kolektif lainnya.
Saat ini, produk-produk Monster Igor dapat dijumpai di berbagai berkonsep local art, desain brand seperti Pasar-Pasaran di Seminyak Bali, Lemari Lila di Yogya, Nasi Goreng Diplomacy di Yogya, dan Tobucil di Bandung. Alam juga sering mengikuti pop up market untuk memperkenalkan produknya. Yang terbaru, Monster Igor akan muncul dalam bentuk merchandise eksklusif untuk Festival Makanan di Jakarta, pada akhir bulan Oktober. Jangan sampai ketinggalan mendapatkannya, Urbaners!
Comments