Melintasi batas yang sudah jadi tradisi, kesempatan untuk mencoba hal baru dan musik jazz selalu saja menjadi saluran yang bisa dipilih.
Jadi session player itu terkadang menyenangkan. Mencoba untuk keluar dari kebiasaan dan berkolaborasi dengan banyak orang yang punya minat musik beragam, bisa jadi membawa penyegaran dalam proses bermusik.
John Navid, pemain drum White Shoes and the Couples Company, melakukannya ketika ia bergabung dengan Indra Perkasa & Gadgadasvara Ensemble. Band yang dibentuk khusus untuk tampil di Salihara Jazz Buzz 2017 ini, memang berisikan banyak musisi generasi baru yang melakukan interpretasi kolektif akan musik jazz.
Tidak seperti biasanya, kali ini John tidak memainkan drum. Yang dijadikan alat perangnya adalah sebuah vibraphone yang dipinjam khusus dari Tony Prabowo, kurator musik Komunitas Salihara.
Sebenarnya, bermain di luar kebiasaan bukanlah hal baru untuk sejumlah anggota White Shoes and the Couples Company yang memang sudah dikenal luas punya skill musik beragam. Dua orang personil lain band itu, Ricky Surya Virgana dan Aprimela bahkan dikenal luas sebagai session player untuk sejumlah orkestra di Jakarta.
Kesempatan untuk bisa keluar dari kebiasaan memang pada akhirnya menjadi pengalaman baru. Kelaziman ini tetap dijaga teguh di dunia jazz; siapapun bisa bermain dengan siapapun, menggunakan apapun.
Di dalam set Indra Perkasa & Gadgadasvara Ensemble, keberadaaan vibraphone mengambil peran yang cukup penting. Ia menjadi melodi di beberapa bagian, bersanding dengan petikan gitar melodi dan solo piano yang dimainkan oleh Adra Karim, seorang pemain piano penuh talenta yang juga bermain di band ini.
Apa yang ingin dicapai oleh Salihara Jazz Buzz dalam menjaga tradisinya rasanya terwujud. Ajang festival tiga minggu ini terbukti bisa menjadi wahana untuk orang bereksperimen dan memainkan musik yang bagus.
Jangan lupa, festival ini masih berlangsung sampai 25-26 Februari 2017 ya. Selamat berencana dan menonton.
Comments