Google mempunyai sejarah panjang guna mengembangkan sistem pembayaran online. Sejarah mencatat, Google mulai mengeluarkan payment system ini di tahun 2011 dengan nama aplikasi Google Wallet. Sayangnya, Google Wallet nggak bisa setenar PayPal yang begitu menguasai sistem pembayaran online dunia. Tahun 2015, Google mencoba menghilangkan kartu kredit maupun debit hanya dengan satu akun Android Pay.
Setelah dua percobaan di atas, Google mengambil kesimpulan bahwa Google Wallet dan Android Pay akan berjalan jika berada dalam satu platform. Setelah rumor berhembus sejak tahun 2017 lalu, akhirnya pada akhir bulan Februari ini Google mengeluarkan Google Pay yang menggantikan Google Wallet dan Android Pay.
Sudah bisa digunakan di 20 negara di seluruh dunia
Google Pay nggak setengah-setengah dalam mengeluarkan fiturnya. Ketika pertama kali dikeluarkan, Android Pay memang hanya bisa dipakai di Amerika Serikat. Tetapi dalam dua tahun terakhir, Google Pay langsung berkembang di dua puluh negara di seluruh dunia. Nggak hanya itu, jaringan yang terdaftar juga nggak sembarangan, Urbaners. Mulai dari Visa, MasterCard, PayPal, sampai American Express udah bekerja sama dengan Google.
Negara terakhir yang bekerja sama dengan Google Pay adalah Korea Selatan. Sebagai perbandingan nih, Urbaners, Apple Pay yang udah keluar sejak tahun 2013 udah bekerja sama dengan 23 negara. Mungkin nggak lama jumlah tersebut akan disalip oleh Google Pay.
Cara kerja Google Pay
Cara kerja dari Google Pay ini sebenarnya sangat mudah, lo tinggal menggunakan konfirmasi jika ingin belanja online di merchant yang udah bekerja sama. Nah, ada fitur menarik dari Google Pay ini. Di Amerika Serikat, tepatnya di New York City, lo bisa menggunakan Google Pay untuk pembayaran. Jadi, lo tinggal menempelkan smartphone yang mempunyai NFC di alat pembayaran. Rencananya, seluruh MRT di Amerika Serikat akan dipasang ini lho, Urbaners.
Google Pay memang menjadi inovasi andalan dan Google sendiri nggak segan mengeluarkan uang untuk inovasinya. Semoga dalam waktu dekat bisa digunakan di Indonesia ya, Urbaners.
Source: theverge.com
Comments