Trending
Rabu, 14 Juni 2017

Facebook Bantu Perangi Terorisme

  • Share
  • fb-share
Facebook Bantu Perangi Terorisme

Facebook menyatakan perang melawan terorisme. Pernyataan itu dibuktikan dengan melakukan seleksi atas konten-konten berbau terorisme dari postingan seluruh akun media sosial ini.  Facebook pun tak segan-segan melaporkan pemilik akun yang terindikasi mengancam keselamatan seseorang.

Dikutip dari Reuters,  Direktur Kebijakan Facebook, Simon Milner menyampaikan raksaksa media sosial ini tidak akan memfasilitasi segala bentuk aksi teroris. Dengan kata lain Facebook akan membuat sarana media sosialnya menjadi “lingkungan yang tidak nyaman” bagi para teroris.

Facebook melakukan langkah dengan menggunakan kombinasi teknologi dan tim review yang  bekerja secara agresif menghapus muatan bernuansa terorisme. Selama ini Facebook dituding kerap memuat  penyebaran propaganda ekstremisme pada layanannya. Tudingan itu tidak hanya dialamatkan kepada Facebook tetapi juga ke media sosial twitter.

Bahkan Perdana Menteri Inggris, Theresa May mengeluarkan pernyataan pasca aksi tiga penyerangan di area London Bridge dan di kawasan Inggris lainnya. PM May menuding perusahaan media sosial turut membantu penyebaran ideologi ekstrim. Untuk itu May menyerukan kepada perusahaan internet ikut bertanggung jawab dengan menanggulangi ektremisme, termasuk tuntutan untuk peraturan internasional yang lebih ketat terkait jagat internet.

Komitmen perangi teroris kini digaungkan perusahaan jaringan sosial terbesar di Amerika Serikat seperti Google, Microsoft, Facebook, Twitter, serta perusahaan anak cabang Google, yakni Youtube. Mereka bekerja sama membangun database foto dan video yang selama ini kerap dijadikan sarana perekrutan anggota terorisme.

Kelima perusahaan tersebut akan membangun database foto dan video bersama, di mana nantinya database tersebut akan mengidentifikasi gambar melalui sidik jari digital yang unik, sehingga lebih mudah untuk mengidentifikasi dan melacak foto dan video tersebut.

Langkah ini merupakan kelanjutan dari komitmen mereka setelah sebelumnya kelimanya bersatu untuk menghapus konten pornografi menggunakan metode yang sama. Metode ini dikembangkan oleh Internet Watch Foundation (IWF) di Inggris, dan telah digunakan oleh Google yang telah memindai akun setiap pengguna gmail dari konten pornografi.

Selama ini jejaring sosial telah banyak dikritik karena konten-kontennya yang terlampau bebas. Mereka dinilai terlalu sedikit melakukan filterisasi konten-konten yang bersifat pornografi, pornoaksi, maupun propaganda teroris.

 

Source: Oketekno.com

Comments
Susiana Saputri
Mantap banget
Agus Sungkawa
Nice information