Urbaners, bersama perusahaan terbarunya yang bernama Boring Company, Elon Musk sukses menjual puluhan ribu alat penyembur api hanya dalam kurun waktu satu minggu saja. Produk yang dijual pria berusia 46 tahun yang lebih dulu sukses bersama SpaceX dan Tesla Motors itu bahkan sempat menimbulkan kontroversi dan dilarang beredar. Namun, kenyataannya Elon Musk tetap mendulang keuntungan besar dari produk terbarunya tersebut.
Sebelumnya, Sukses Menjual Topi Rp 4 Miliar
Sebenarnya, Boring Company adalah perusahaan baru yang didirikan Musk untuk proyek transportasi berkecepatan tinggi. Perusahaan tersebut mengembangkan kereta cepat yang disebut Hyperloop, yang bisa berjalan di kecepatan 201 mph. Namun, untuk memperkenalkan perusahaannya kepada publik, perusahaan tersebut menjual topi dengan tulisan "The Boring Company" di bagian depannya seharga Rp200.000-an. Keuntungan penjualan ini nggak main-main, yaitu sekitar $300.000 atau setara Rp4 miliar.
Boring Flamethrower Seharga $500
Nggak puas hanya dengan berjualan topi, di penghujung bulan Januari 2018 lalu Elon Musk kembali hadir dengan produk terbarunya yaitu alat penyembur api yang diberi nama Boring Flamethrower. Masing-masing dihargai $500 atau sekitar Rp 6,7 juta dan para pembeli juga diberikan opsi untuk membeli pemadam api dengan harga $30 untuk menunjang keamanan mereka saat menggunakan alat ini. Kabarnya, Boring Company berencana menjual 20.000 unit flamethrower secara online.
Promosi di Twitter dan Instagram
Elon Musk menggunakan gaya bisnis supervillain yang nggak biasa. Bahkan, di akun Twitter-nya Musk bergurau bahwa flamethrower akan menyelamatkan nyawa manusia dalam serangan zombie. Nggak cuma itu, Musk juga mengubah bio Twitter-nya menjadi "Zombie Defender." Cara promosi melalui Twitter dan Instagram itu membuat perusahaan menerima 10.000 pesanan hanya dalam waktu 8 jam. Angka tersebut dinilai cukup besar dalam waktu kurang dari 24 jam.
Dianggap Lebih Mirip Obor
Boring Flamethrower dianggap lebih mirip obor, daripada alat penyembur api. Kepemilikannya secara pribadi nggak diklasifikasikan berdasarkan undang-undang federal, sehingga penggunaan alat ini diatur pada negara bagian. Di markas Boring Company di California, izin hanya diperlukan jika api yang ditembakkan melebihi jarak 30 meter.
Kalau dihitung-hitung nih, Boring Company berhasil mengumpulkan sekitar $10 juta atau sekitar Rp134 miliar dalam waktu sekitar 100 jam, terhitung sejak Musk mengumumkan penjualan pada 28 Januari lalu. Kita tunggu aja deh penemuan baru apalagi yang bakal dijual oleh pebisnis kelahiran Afrika Selatan ini.
Comments