Lo pasti sering mengalami waktu di mana rasanya nggak suka dengan keadaan yang nggak sesuai dengan kemauan hati, Baik dari faktor internal atau eksternal – pastinya lo merasa bingung untuk beraktivitas seperti sediakala kalo hal seperti ini melanda.
Biar nggak terjadi lagi dan bisa beraktivitas seperti biasa, ada hal yang harus lo pahami bernama – alias coping mechanism. Mekanisme untuk berdamai ini juga harus dibentuk dalam diri. Hadir dalam berbagai macam bentuk, kali ini MLDSPOT akan memperkenalkan lo dengan self defense.
Self defense merupakan mekanisme sehari-hari untuk melindungi sendiri dari rasa yang menganggu. Gangguan ini bisa berupa dari dalam diri maupun orang lain. Biar nggak terjadi, mendingan lo kenalan dulu deh sama coping mechanism bernama self defense yang satu ini.
Pastikan membacanya sampai habis – langsung aja sikat di bawah, bro!
Self Defense: Bentuk Pertahanan Diri
Credit image – Shutterstock
Tanpa lo sadari, pastinya lo pernah melakukan self defense. Bukan hanya dalam bentuk aksi, namun dalam diri lo juga ada self defense yang perlu dibentuk. Bentuk pertahanan ini normal banget untuk dijalankan.
Hal ini harus dibentuk karena lo nggak akan pernah tau situasi apa yang akan lo hadapi, jadi sebisa mungkin coba lah bentuk self defense untuk melindungi diri sendiri. Self defense juga dilakukan untuk memudahkan lo agar bisa adaptif atau menyesuaikan diri dengan lingkungan di mana lo berada.
Karena pada dasarnya – di manapun kita berada, kita nggak akan bisa mengontrol lingkungan. Sebaliknya, kitalah yang harus bisa menerima. Dengan membentuk self defense, lo juga bisa lebih mudah mengerti diri lo sendiri.
Emang sih self defense pada dasarnya udah kebentuk dalam diri sendiri, tapi di beberapa kasus – nggak semua self defense bisa dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Jangan sampai terjadi hal yang nggak diharapkan, lebih baik lo kenali dulu self defense yang tepat untuk diri lo sendiri.
Self Defense #1 – Rasionalisasi
Salah satu jenis self defense yang mudah dibentuk dalam diri adalah rasionalisasi. Rasionalisasi merupakan cara diri merasionalkan keadaan yang membuat lo menjadi tertekan. Rasa nggak aman karena tertekan atau datang karena lo merasa dikecewakan dengan orang lain atau keadaan yang nggak menyenangkan.
Alhasil, dalam menghadapi itu lo jadi overthinking dan masalah bukannya selesai tapi malah makin menjadi-jadi. Rasionalisasi ini akan menjadi berlebihan jika semua keadaan yang dialami selalu dirasionalisasikan karena lo terlalu banyak mengabaikan rasa yang ada pada diri sendiri. Karena pada dasarnya ada proses yang dilewatkan seperti rasa sakit dan kecewa dan itu harus dikeluarkan terlebih dahulu.
Biar nggak terlalu berlarut dan bentuk self defense lo jadi baik, jangan terlalu merasionalkan suatu hal secara cepat – tapi harus diterima terlebih dahulu, lalu berkompromi lah dengan diri sendiri. Intinya, jangan mengabaikan rasa dalam diri sekecil apapun itu, bro!
Self Defense #2 – Sublimasi
Credit image – Shutterstock
Untuk self defense yang kedua ini akan berusaha adaptif, melakukan penyesuaian diri melalui pemenuhan pencapaian diri dengan cara yang lain misalnya dengan menyalurkan pada hobi.
Tapi yang harus lo ingat – self defense nggak selalu menyelesaikan masalah. Kalo hal-hal yang lo rasain udah menumpuk dan nggak segera diproses, suatu saat akan meledak dan menimbulkan masalah baru.
Jadi, apapun kondisinya – lo sudah seharusnya menghadapi. Ketika kita siap dan berani menghadapi setiap permasalahan yang menghampiri, kita akan menjadi lebih kuat dan terlatih. Kesehatan mental kita pun akan menjadi semakin baik.
Kuncinya, dari self defence ini adalah jadi coping mechanism di mana lo bisa hidup menjadi lebih balance. Karena jika kebutuhan diri – dalam hal ini emosi, untuk mengekspresikan diri kita jadi lebih lapang, mudah diterima, dan secara nggak langsung respon lingkungan pun jadi lebih baik.
Jadi nggak sembarangan menerima keadaan atau bahkan marah-marah karena keadaan yang melanda lo, semua harus lo release sampai akhirnya bisa menyelesaikan masalah yang ada. Baik harus dibicarakan ataupun nggak.
Setelah memahami, lo jadi tau kan gimana caranya mengelola keadaan dengan self defense? Jangan sampai meledak dan baru bingung, pastikan lo bisa mengontrol diri sendiri, bro!
Feature image – Shutterstock
Comments