Buat lo yang suka belanja, pasti 2020 kemarin cukup membuat lo geram – karena lo cuma bisa belanja secara virtual alias shopping di e-commerce. Tentunya dengan pengalaman belanja online rasanya bakal beda banget dengan belanja offline.
Ada plus dan ada minus – dengan belanja online, lo bisa memesan kapan aja dan ditinggal rebahan, tiba-tiba barang yang lo pesan udah ada didepan rumah. Meskipun dengan adanya kemudahan ini, pasti sebagian dari lo tetep lebih suka belanja secara offline.
Belanja langsung ke tempat yang kita datengin memang pasti lebih menyenangkan, bro – selain bisa ngeliat barangnya secara langsung, dengan dateng ke toko juga secara nggak langsung bakal menciptakan interaksi antara brand dengan konsumennya – persona dari brand image toko yang lo datengin juga pasti bisa langsung engage sama lo, bro.
Meskipun terhalang, di 2020 kemarin muncul istilah concept store, yaitu konsep dari sebuah toko yang menunjukkan brand image nya secara fluent ke para konsumennya. Kalo lo penasaran concept store kayak apa, langsung aja simak artikel dibawah ini ya, bro!
Berkaca dari Negara Mancanegara
Credit image - yourlittleblackbook
Concept store awalnya hadir di luar negeri dan mendapat banyak anusiasme ditengah masyarakat. Konsep awal nya dari sebuah toko ritel di New York. Dengan menghadirkan konsep yang berbeda setiap 4-6 minggu sekali, toko ini dinilai menjadi lebih hidup dan menjadi sorotan konsumen untuk berkunjung di waktu ketika konsep mulai berubah.
Melihat antusiasme yang tinggi, masyarakat Indonesia mulai melihat peluang melalui pendekatan ini. Menyesuaikan dengan tema dan lifestyle masyarakat urban Indonesia, concept store mulai hadir dengan tema yang beragam dan dikemas dengan budaya masyarakat Indonesia itu sendiri. Salah satu concept store yang diminati di Ibukota yaitu The Good’s Dept.
Menerapkan Konsep By Experience
Concept store mencoba menghadirkan pengalaman buat para konsumennya dengan menggabungkan pendekatan lifestyle ke dalam bisnisnya. Konsep yang dihadirkan ketika masuk ke dalam tokonya adalah lo merasa terikat dengan konsep yang disediakan – dan tentunya, lo akan merasa nyaman ketika lo masuk ke toko ini.
Dengan pendekatan gaya hidup, concept store meyakini bahwa dengan cara ini konsumen lebih mudah menjadikan brand mereka lebih melekat bagi konsumen. Selain itu, dengan pendekatan ini juga lebih mudah menjadi word-of-mouth ditengah masyarakat.
Bukan Cuma Belanja, Tapi Juga Bisa Nongkrong!
Credit image - arlingtonmagazine
Kalau daritadi ngebahas uniknya konsep dari tema dan pendekatan dari concept store, ada hal menarik lain yang dapat ditemukan di concept store – yaitu kita bisa nongkrong juga, bro!
Di Indonesia, concept store banyak yang dikonsep dengan menggabungkan kebiasaan belanja dan nongkrong khas masyarakat Indonesia. Seperti yang disebutkan diatas, The Good’s Dept sebagai salah satu concept store yang diminati di Indonesia juga menyediakan F&B buat lo yang kalau habis belanja pengen nongkrong dulu.
Dengan menyatukan gaya hidup orang Indonesia dan dikemas ke dalam sebuah concept store, lo jadi tau kalau ternyata lo bisa belanja dan nongkrong sama temen lo disaat yang bersamaan, bro.
Selain The Good’s Dept, masih banyak concept store di Indonesia yang bisa lo datangi, terkhususnya di Ibukota – ada Dia.Lo.Gue, Niniveh Space, dan A Space Amongst Us. Diantara semua concept store ini, mana yang pengen lo coba datengin, bro?
Feature image - indonesiastatler
Comments