Urbaners pasti udah nggak asing lagi kan dengar nama Rendy Pandugo? Yes, musisi yang piawai bermain gitar, bernyanyi, membuat dan mengaransemen lagu ini sudah punya kiprah yang cukup gemilang di industri musik Tanah Air. Lagu-lagunya yang easy listening dan sarat makna membuat penampilan pria kelahiran Medan ini jadi yang paling ditunggu di banyak panggung Indonesia.
Seperti yang terjadi dalam kunjungan Stage Bus Jazz Tour ke Lampung, 21 September 2019 kemarin. Pelantun lagu "By My Side" ini didapuk mengisi puncak acara pada malam hari, tapi para penggemar setianya sudah berkumpul sejak siang hari dalam sesi meet & greet yang berlangsung di Marley's Cafe. Saat itu, Rendy menyapa puluhan penggemarnya dalam percakapan yang intim, seputar perjalanan karirnya, inspirasi dan kiat-kiat menjadi seorang musisi handal.
Nah, salah satu pembahasan hangat yang terjadi siang itu adalah single terbarunya berjudul "Why" yang baru saja dirilis satu hari sebelumnya, 20 September 2019. Single ini menjadi 'warna baru' buat seorang Rendy Pandugo karena melibatkan rapper ternama Fadil Mcgee, atau lebih dikenal dengan Matter Mos. Mau tau gimana proses pengerjaan musiknya sampai cerita apa yang diangkat Rendy di single terbaru ini? Simak wawancara eksklusif MLDSPOT berikut!
Hai, Ren. Sebelumnya thank you udah meluangkan waktu buat ngobrol bareng MLDSPOT. Nah, lo kan baru rilis single "Why" bareng Matter Mos nih, bisa ceritain nggak awalnya gimana sampai bisa collab?
Sebenernya lagu "Why" ini udah jadi dari tahun 2018, kira-kira bulan Agustus lah. Tadinya gue nggak mau rilis lagu ini karena gue kira bakal 'sampah' aja lagunya hahaha.
Gue potong sedikit, kenapa lo bisa menganggap karya lo sendiri 'sampah'?
Nggak tau hahaha. Tadinya part Matter Mos itu masih part kosong yang nggak tau mau gue apain. Sementara part solo gitarnya kan ada di belakang. Jadi gue udah stuck mau diapain lagi lagunya. Nggak lama setelah itu gue dapet ide buat ngisi part kosong itu pake rap. Tiba-tiba pas gue cari, ternyata yang cocok dari sekian banyak rapper itu si Matter Mos.
Jadi lo melirik banyak rapper ya buat collab. Boleh tau siapa aja rapper yang sempet menarik perhatian lo? Sebelum akhirnya Matter Mos kepilih.
Gue waktu itu sempet lirik Laze, terus Ariel Nayaka, Matter Mos dan satu lagi gue lupa namanya. Pokoknya ada 4 nama, dan akhirnya Matter Mos yang paling cocok. Cuma pada saat itu nggak langsung gue infoin ke Matter Mos. Udah oke, tapi gue keep aja dulu.
Tapi akhirnya gue ketemu sama Fadil (nama asli Matter Mos-red) sekitar bulan April secara nggak sengaja di bandara. Gue bilang sama dia, "Gue sebenernya mau ngajak lo buat collab, ngisi rap di single gue. Tapi gue belum tau akan jadi single atau nggak. Nanti gue infoin lagi".
Gue sempet kasih denger tuh lagunya, dan dia jadi orang pertama yang bilang lagu "Why" ini kayak lagi dengerin Michael Jackson nyanyi “Heal The World”. Cool! Oke buat gue. Karena sebelumnya kebanyakan orang yang denger itu malah nyambungin ke cinta lah, ke pasangan lah. Sedangkan apa yang gue bawa di sini tuh bukan cuma itu. Hasil obrolan bareng Fadil itu yang akhirnya bikin gue ngomong ke label buat rilis lagu itu.
Jadi kayak kolaborasi yang tertunda ya. Terus, pesan apa yang coba lo angkat di lagu “Why”?
"Why" itu temanya cukup berat, ceritanya cukup berat. Lagu yang menceritakan salah satu keresahan gue tentang yang terjadi di sekitar kita. Tadinya gue mau angkat kejadian-kejadian yang ada di dunia. Cuma kayaknya jadi terlalu sensitif kalo gue ceritain secara gamblang di lirik. Akhirnya gue tarik dalam skala kecil; big message-nya itu lo nggak usah banyak tanya, cukup lakuin yang terbaik buat lo, karena semakin lo tanya, semakin lo cari jawabannya malah semakin nggak ada jawabannya.
Keresahan-keresahan apa aja sih emang yang lo rasain?
Jadi waktu itu gue lagi sering baca berita, terus ngeliat masih banyak peperangan lah di luar sana. Masih banyak tragedi yang korbannya itu sebenernya nggak tau apa-apa, akibat kepentingan individu-individu tertentu. Sampai suatu ketika gue tarik lagi ke dunia sekitar, yang gue liat itu orang segitu gampangnya menebar kebencian di media sosial. Gampang banget memecah belah. Gampang banget nge-judge orang yang belum pernah ketemu, atau bahkan sama sekali nggak kenal. Judgment kayak gitu tuh udah bisa nyakitin orang. Cuma semakin lo cari penyebabnya, gue tau akan banyak banget jawabannya dari A-Z. Tapi semakin gue cari, semakin gue nggak menemukan jawabannya. Jadi better gue just be nice to people.
Itu alasannya kenapa lirik lagu “Why” deep banget, ya? Lo nulis liriknya sendiri?
Iya, gue nulis sendiri. Bagian rap-nya si Matter Mos. Lirik itu lumayan panjang sih. Mungkin ada sebulanan gue mikirnya. Tapi yang panjang banget itu proses pengerjaan musiknya. Gue sempet bingung milih produsernya siapa. Awalnya gue mau Marco (drummer Barasuara-red), cuma dia lagi sibuk sama konsernya Afgan. Akhirnya yang available Mikha Angelo. Terus mixing, dan ini yang paling panjang. Sampai 20 kali.
Wow! Gimana ceritanya bisa sampai 20 kali mixing?
Jadi dari gue sendiri itu aja sampai ada 15 versi mixing. Dari Swedia itu sampai ada 5 versi. Ternyata gue masih nggak cocok juga, akhirnya gue lempar ke Indo, ke mas Steven Santoso. Dari pas pertama ke dia gue langsung ngomong, "Mas punten gue udah nggak sanggup revisi-revisi lagi karena saking banyaknya, kayaknya gue mau pindah aja." Terus pindah ke Stevano dan ternyata hasilnya sesuai ekspektasi, dia yang cocok. Mastering-nya sendiri di New York, sama Greg Calbi di Sterling Studio.
Video klipnya juga lo rilis bersamaan kemarin, kan. Itu gimana proses pembuatannya?
Gue shooting 3 bulan lalu. Buat video klipnya itu gue angkat permasalahan yang terjadi antara manusia dengan manusia, manusia dengan sang pencipta, manusia dengan alam dan teknologi. Konsep itu pun biar nggak terlalu sensitif kita filter lagi, jadi simbol-simbol yang ada di video klip. Misalnya, ada adegan yang ngegambarin banyak orang manjat pohon, itu ngegambarin ego masing-masing individu yang suka mendahulukan kepentingannya. Terus ada pasangan yang lagi nari, tapi ternyata ada yang ngontrol dari jauh. Itu ngegambarin kadang kita diperbudak sama teknologi.
Bisa dibilang banyak makna yang terselubung, ya? Hahaha
Iya hahaha. Berbeda dari video klip gue sebelumnya, video klip “Why” lebih artistik, lah.
Baru sehari dirilis, viewers video klipnya di YouTube udah tembus 66 ribu. Kolom komentarnya juga banjir pujian dan ada beberapa yang appreciate langkah lo buat collab. So, next mau coba collab lagi bareng siapa mungkin?
So far sih gue belum tau, karena gue masih punya satu slot yang belum gue selesaikan. Jadi, gue bakal rilis 5 single dalam 1 setengah tahun ke depan. Lagu "Why" ini single yang pertama. Nanti rencananya per 3 bulan gue bakal rilis single-nya.
Nah, boleh bocorin dikit nggak tentang single lo yang lain?
Nggak bisa hahaha. Paling gue cuma bisa kasih tau kalo beberapa single yang nanti gue rilis itu lebih berwarna. Gue banyak melakukan eksplorasi, melakukan hal yang sebelumnya belum pernah gue lakukan di musik.
Oke, gue tunggu single selanjutnya! Jadi, sekarang selain sibuk promosi, lo sibuk apalagi, nih?
Pastinya manggung, ya. Terus lagi siapin single-single yang lain sama ada beberapa kerjaan bikin musik buat musisi-musisi lain.
Terakhir nih. Malam ini kan lo bakal naik ke panggung Stage Bus Jazz Tour di Lampung. Bawain single “Why” ini nggak?
Gue tadinya mau bawain, cuma gue belum dapet jadwal latihan aja. Kalo buat part rap-nya, gue bisa aja. Cuma dari kemarin jadwal gue padat banget sampe buat latihan aja gue nggak tau bisa kapan hahaha.
Mungkin di Stage Bus Jazz Tour Cilegon, 25 September besok lo bawain buat pertama kalinya? Kan masih ada 4 hari, nih?
Nah, mungkin! Kita liat nanti, ya hahaha. Harusnya bisa gue bawain.
Waktu diwawancara, sang road manager bilang kalo Rendy lagi dalam kondisi kurang fit karena rangkaian acara yang padat. Tapi, hal itu sama sekali nggak terlihat waktu Rendy tampil sebagai musisi penutup di Stage Bus Jazz Tour 2019 di Lampung. Dia tampil enerjik, menghibur ratusan penonton yang hadir di area parkir Transmart Lampung. Nggak perlu ditanya tenaga Rendy datang dari mana, karena semakin dicari, mungkin jawabannya semakin nggak ketemu, seperti lagu “Why” yang baru dirilisnya. Terima kasih, Lampung!
Comments