Dari dua hari penyelenggaraan Jazz Traffic Festival 2016, ada satu nama yang menarik perhatian: Dua Drum. Baru rilis album, punya konsep yang menarik.
Tidak banyak musisi yang punya nyali untuk mencoba mengejar ketertarikan mereka terhadap alat musik tertentu untuk kemudian menampilkannya di atas panggung. Dua Drum, yang benar-benar diisi oleh dua orang drummer, menawarkan konsep yang berbeda dengan band kebanyakan.
Kedua orang ini sepakat untuk meletakkan drum sebagai inti dari permainan musik mereka. Dua buah drum yang disusun bersebelahan dan dimainkan bersamaan, menjadi alat untuk menyihir penonton. Ketukan perkusif yang konstan terbukti bisa mencairkan suasana.
Ini jadi menarik karena saat ini, Dua Drum sedang sibuk memperkenalkan debut album mereka, Bergerak. Respon yang menarik dari orang yang menyaksikan mereka bermain langsung di atas panggung benar-benar bagus.
Konsep festival yang memang membuka kesempatan untuk melihat banyak jenis musik dimainkan di saat yang bersamaan terbukti bisa menjadi cara yang ampuh untuk berkenalan dengan Dua Drum, sebelum mereka mendapat pengakuan yang lebih luas.
Dua orang musisi ini, Yoiqball dan Yandi Andaputra, punya cara sendiri untuk memikat penonton. Di tengah-tengah set, mereka tidak ragu-ragu untuk menonjolkan betapa atraktifnya musik yang mereka punya. Keatraktifan itu menjadi sangat unik ketika direspon dengan sangat meriah, padahal musik yang dimainkan tidak bervokal. Jadi, sulit untuk melibatkan penonton bernyanyi bersama.
Kelincahan mereka di atas panggung menjadi peruntuh tembok halangan itu. Dengan energi yang besar Dua Drum bisa mengajak orang untuk bergoyang menikmati musik yang mereka mainkan.
Yang direkam di album Bergerak, bisa dipindahkan dengan baik ke atas panggung.
Comments