Nggak hanya Amerika Serikat saja yang bisa membuat armada pesawat, Indonesia juga nggak kalah pintar, lho! R80 adalah pesawat buatan Indonesia yang turut mewarnai acara pameran Bekraf Habibie Festival di Kemayoran, Jakarta. Sebagai orang Indonesia, lo pastinya juga harus bangga, Urbaners! Ini dia fakta-fakta tentang pesawat R80 yang perlu lo simak.
Dibuat oleh PT Regio Aviasi Industri (RAI)
PT Regio Aviasi Industri (RAI) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perancangan, pengembangan, hingga manufaktur pesawat terbang. Perusahaan ini didirikan oleh mantan presiden BJ Habibie bersama dengan anaknya, Ilham Habibie. PT RAI merupakan produsen pesawat R80. Nggak hanya mendesain dan mengembangkan pesawat ini, PR RAI juga ikut andil dalam tahap sertifikasi dan Assembly.
Dikembangkan dari N250
R80 merupakan pesawat penumpang yang didesain khusus untuk melakukan penerbangan jarak pendek. Adapun pengembangannya berdasarkan pada N-250 yang merupakan pesawat penumpang sipil. Oh ya, N-250 ini merupakan rancangan asli PT Dirgantara Indonesia, lho! Keren, kan? Walaupun N-250 sudah ada sejak dulu, namun pengembangan R80 baru dimulai tahun 2012 dan secara resmi melakukan penerbangan perdananya di tahun 2017 ini.
Kapasitas Penumpang Kelas Tunggal
Dengan dimensi pesawat sepanjang 32,42 meter, bentang sayang 28,82 meter, serta tinggi 8,42 meter, membuat R80 mampu mengangkut penumpang sebanyak 80 hingga 92 orang. Namun, karena ukurannya yang relatif kecil maka pesawat ini hanya menyediakan kelas tunggal dengan 2 orang pramugari dan 2 orang kru pesawat. Pesawat R80 memiliki jarak tempuh 400 – 800 nm dan mampu melaju dengan kecepatan maksimum sebesar 330 kts.
Sebagai pesawat kelas regional, ada 3 maskapai yang akan mengoperasikan R80, yakni Kal Star Aviaton yang berbasis di Serpong, TransAsia Airways asal Taiwan, dan NAM Air asal Jakarta. Pesawat ini difungsikan untuk mempermudah transportasi regional antara daerah yang berbentuk Kepulauan dan sudah menggunakan teknologi fly by wire, yakni komputerisasi untuk sistem kontrol pengendaliannya.
Source: finance.detik.com
Comments