Saat berhasil menjuarai Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Finlandia bulan Juli 2018 kemarin, Lalu Muhammad Zohri menjadi sorotan. Zohri, panggilan akrabnya, digadang menjadi sprinter andalan Indonesia. Di Asian Games 2018 Jakarta Palembang yang sedang berlangsung sekarang, Zohri turun di kelas paling bergengsi 100M putra. Pada hari minggu 26 Agustus 2018 kemarin, Zohri berhasil finish di peringkat pertama di sesi kualifikasi dan peringkat dua di semifinal.
Dengan catatan 10,24 detik, Zohri berhasil masuk final. Di final yang dihelat pukul 9 malam kemarin, Zohri harus melawan juara dunia Asia dari Tiongkok, Su Bingtian. Nggak hanya Su Bingtian, ada juga Ogunode Femi dari Qatar yang merupakan adik kandung peraih medali emas 100M di Asian Games 2014 Incheon. Hasilnya? Zohri harus puas duduk di peringkat ke-7 dari 8 peserta. Tetapi yang membanggakan, Zohri berhasil mendapatkan personel best, yaitu 10,20 detik.
Sisi maksimal Zohri
Sebelum Kejuaraan Dunia Atletik U-20 kemarin, nama Lalu Muhammad Zohri bahkan nggak masuk tim atletik untuk Asian Games 2018 Indonesia. Tetapi semua berubah setelah Zohri berhasil menjadi juara dunia, Zohri diproyeksikan untuk menjadi salah satu pelari Indonesia di nomor 100 m. Pada saat test event Asian Games 2018, Zohri sukses duduk di posisi pertama, mengalahkan seniornya Yaspi Boby dan I Dewa Made Mudiyasa.
Dari situ, nama Zohri langsung masuk menjadi salah satu pelari 100 m Indonesia. Dengan umur yang masih 18 tahun, Zohri dianggap anak emas Indonesia. Walaupun Zohri gagal dan hanya finis nomor 7, masa depan sprinter Indonesia sangat cerah.
Zohri dipersiapkan untuk Olimpiade
Su Bingtian berumur 28 tahun dan sudah menjadi legenda pelari di Tiongkok. Bahkan di tahun 2015 kemarin, Su Bingtian berhasil mencatatkan waktu 9,92 detik di lari 100 m, walaupun akhirnya kalah di final. Melawan Su Bingtian tentu sangat sulit bagi Zohri, pengalaman Zohri masih sangat minim. Bahkan KONI mempersiapkan Zohri untuk lolos Olimpiade Tokyo 2020, 2 tahun lagi.
Jadi, ajang Asian Games 2018 kemarin merupakan test case dari Zohri apakah bisa bersaing bersama pelari dunia lain. Walaupun gagal kemarin, Zohri masih punya 2 tahun lagi untuk menajamkan waktunya. Apakah Zohri akan pergi ke luar negeri?
Source: thejakartapost.com
Comments