Siapa bilang kalau laki-laki tidak memperhitungkan penampilan? Supaya enak dilihat, jelas lo perlu benar-benar memperhatikan penampilan lo dengan baik. Oleh karena itu, jangan sampai ketinggalan buat mengetahui tren fashion yang sedang berjalan!
Bicara soal tren fashion – sebenarnya, bisa dikatakan kalau tren itu hanya berputar pada satu circle yang sama. Mungkin yang jadi pembeda adalah kemajuan teknologi dalam membuat dan memproses karya fashion tersebut.
Maka dari itu, khususnya buat laki-laki ya – tren fashion sepertinya tidak jauh-jauh dari seperti apa yang sedang berjalan. Lalu pertanyaannya, buat lo yang tidak mau ambil pusing dengan tren fashion yang sedang berjalan tapi tetap ingin tampil stylish – bagaimana caranya ya?
Salah satu solusi untuk menjawab pertanyaan atau keresahan yang sudah disampaikan di atas adalah menjadikan vintage fashion kiblat penampilan lo. Vintage fashion dikenal sebagai salah satu gaya tampilan yang timeless – artinya, mau kapanpun diterapkan, pasti akan terlihat oke-oke saja.
Akan tetapi, konsep vintage fashion ini terkadang terjadi miskonsepsi dengan konsep fashion lainnya yaitu retro. Vintage fashion tidak melulu soal retro, bro – bahkan, terkadang jika ditelisik lebih dalam, vintage fashion lebih dari sekedar retro.
Nah, biar nggak salah kaprah soal konsep vintage fashion yang sebenarnya – lo bisa simak bahasan kali ini buat mengetahui selengkapnya ya!
Suka Pakai Barang Second
Credit Image: revivalvintage.co.uk
Tidak semua orang ingin menyimpan semua pakaian yang dimilikinya. Pasti ada momen di mana seseorang tersebut menjual atau bahkan memberikan sebagian dari koleksi pakaiannya. Nah, konsep vintage fashion ini salah satunya menganut membeli barang bekas.
Barang bekas, pakaian yang masih bisa dikenakan, tentu jadi salah satu style tersendiri jika memang benar-benar bisa memadupadankannya. Bahkan, pakaian second tersebut kerap untuk dimodifikasi lagi sehingga inilah yang membuat konsep vintage fashion semakin kuat.
Walaupun branded – atau berasal dari brand atau merk terkenal, namun kondisinya sudah bekas atau second – ini yang menjadikan vintage fashion lebih berkarakter. Untuk memilih pakaian bekasnya saja ada seninya tersendiri. Terkadang, seni itu disebut dengan istilah thrifting.
Vintage Juga Bukan Antik
Pada umumnya ya, item-item fashion hanya digunakan sampai batas waktu tiga tahun saja. Tapi dengan sistem atau konsep thrifting – tidak menutup kemungkinan kalau lo bisa menemukan item-item yang sudah lama sekali tapi kondisinya masih bagus.
Nah, cukup beda untuk dengan konsep antik, ya. Walau mirip dengan vintage fashion – tapi jelas berbeda dengan antique fashion bro. Hal ini dikarenakan oleh aksen dari masing-masing fashion itu sendiri.
Antik biasanya menganut paham-paham berpakaian di abad-abad 17-18. Nah, kalau vintage sendiri, baru mulai di abad 19-20 ini. Jadi jika ada yang bilang sama – mungkin beberapa aksennya iya, tapi jelas sebenarnya berbeda.
Nggak Selalu Dari Thrifting
Credit Image: hipwee.com
Walau cukup sulit mendapatkannya selain dari thrifting – vintage fashion sebenarnya juga tidak melulu soal mencari baju atau pakaian-pakaian di thrift shop sih. Bisa saja lo mendapatkan item-item tersebut dari peninggalan-peninggalan keluarga lo.
Dan lo bisa mengakomodir atau bisa memadupadankan hal tersebut menjadi penampilan yang menarik. Hal ini bisa masuk ke penilaian vintage fashion, lho.
Ada Nilai Sejarahnya
Credit Image: carlthompson.co.uk
Nah ini yang lumayan penting, bro – salah satu hal yang kental sekali dengan vintage fashion adalah nilai sejarah dari item fashion tersebut. Ini bakal jadi salah satu penilaian terpenting dari vintage fashion sih – di mana nilai estetika sejarahnya bisa jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penampilan atau bentukan dari item fashion itu sendiri.
Wah bagaimana nih bro? Dari deretan penjelasan yang sudah disampaikan di atas – apakah lo sudah paham bagaimana dengan konsep vintage fashion? Kalau lo sudah paham, lo bisa menerapkannya dengan baik ya!
Feature Image – revivalvintage.co.uk
Comments