Login
Banyak cara untuk mengenalkan kekayaan alat musik tradisional yang dimiliki Indonesia. Salah satu contohnya adalah yang dilakukan oleh V1Mast. Seniman muda berbakat ini mencoba keluar dari zona nyaman bermusik dengan mengkombinasikan alat musik tradisional dan modern. Hasil kreativitas V1mast berhasil membawanya keliling benua Eropa untuk mengenalkan genre musik yang unik.
Seperti apa proses perjalanan bermusik V1Mast dan apa saja karya-karya yang sudah diciptakan selama ini? Yuk Bro, cek cerita lengkapnya!
Main Alat Musik Tradisional Sejak Kecil
Nama V1Mast mungkin masih asing di telinga ya, Bro. Asal lo tahu, V1Mast sendiri adalah sebuah singkatan dari Viza Kurnia Mahasa dan Tim. Project musik solo ini beraliran World Music Genre, aliran musik yang menggabungkan unsur kekinian (modern) dengan sentuhan musik tradisional Indonesia.
Ketertarikan Viza pada alat musik tradisional memang bukan hal yang terjadi secara tiba-tiba. Sejak kecil, Viza selalu bercita-cita ingin membuat musik keren dengan unsur instrumen musik daerah. Walaupun nggak banyak musisi yang memilih genre ini, tapi Viza justru berani keluar dari zona mainstream. Jenis musiknya yang unik justru membuat V1Mast sangat populer di kalangan mancanegara.
V1Mast resmi terbentuk pada tahun 2015. Sebagai musisi utama, Viza memainkan semua alat musik tradisional, mulai dari alat musik gamelan, gitar, kolintang, dan sape. Selain memainkan alat musik, Viza juga mengisi vokal dalam setiap karya V1Mast. Biasanya, Viza dibantu oleh tim pendukung seperti DJ Lordie (DJ dan Sequencer Player) dan drummer (tambahan).
Setelah lima tahun berdiri, V1Mast sudah mengeluarkan beberapa single hits, seperti “Kurikulum Hatimu” (2016), “Jogja Love Story” (2016), “Cinta Itu Bisa Hilang” (2017) dan “Menunggu Kamu Tercipta” (2019).
Lirik Lagu 'Nyeleneh' yang Kaya Pesan Positif
Lirik lagu V1Mast banyak bercerita tentang cinta dan kehidupan sehari hari. Meski bertema cinta, namun Viza piawai mengemas lirik lagu dengan cara yang terkesan 'nyeleneh'. Kalau biasanya lagu-lagu cinta dinyanyikan dengan lirik yang puitis, V1Mast justru menyanyikannya dengan menggunakan singkatan yang ada pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dan mengubahnya jadi kata-kata cinta. Misalnya saja, singkatan yang digunakan V1Mast dalam single Kurikulum Hatimu, ada Kimia (Ku Ingin Miliiki Dia), Fisika (Fikiranku Isinya Kamu), Biologi (Bikin Ogah Bolos Lagi), Matematika (Mati Marian Kejar Kamu), dan Bahasa (Bahagia Selamanya).
Setelah sukses dengan single Kurikulum Hatimu, keunikan proses pembuatan lirik berlanjut pada single kedua berjudul Jogja Love Story. Lirik dalam lagu ini mengkombinasikan pesan cinta dan keindahan tempat wisata kota Jogja yang ikonik. Hasilnya adalah sebuah karya yang menarik dan ear catchy.
Kenalkan Instrumen Tradisional Indonesia di Benua Eropa
Selama ini, musisi terkenal di dunia kebanyakan mengandalkan alat musik mainstream, seperti gitar, piano, dan drum. Namun, di tengah arus tersebut, V1Mast jadi salah satu musisi muda yang fokus dan konsisten mengenalkan keberagaman alat musik tradisional Indonesia ke berbagai negara, termasuk ke Benua Eropa dan Australia.
"Kalau menurut gue, udah waktunya anak muda membuat karya yang fresh dan bisa dilirik dunia internasional. Mengenalkan instrumen musik daerah ke luar negeri justru jadi daya tarik tersendiri. Gue coba mengemas musik tradisional agar nggak terkesan jadul. Caranya dengan mengkolaborasikan instrumen daerah dengan alat musik modern. Dengan begitu, karya yang dihasilkan bisa dinikmati berbagai kalangan," tutur Viza.
Viza menceritakan, ada tantangan tersendiri dalam meleburkan alat musik tradisional dan modern. Keduanya memiliki bunyi yang jauh berbeda, sehingga ia harus memikirkan cara membuat kombinasi harmonis agar karya musiknya apik dan enak didengar. Nggak seperti pembuatan lagu biasa, pria yang tahun ini akan mengerjakan album perdana ini juga harus memikirkan pemilihan alat musik yang cocok untuk irama-irama tertentu.
Sepanjang perjalanan karir bermusik, Viza sudah memainkan hampir semua alat musik tradisional Indonesia, mulai dari gamelan, angklung, tifa, sape, saron hingga suling. Satu lagi keunikan V1Mast yang harus lo tau Bro, setiap manggung di berbagai daerah di Indonesia, Viza selalu membeli alat musik tradisional yang ada di daerah tersebut.
"Gue suka membeli alat musik tradisional setiap gue manggung di daerah-daerah. Ini gue lakukan supaya perbendaharaan koleksi alat musik tradisional gue semakin bertambah di studio V1Mast. Dengan membeli alat musik tradisional, bisa mengasah kemampuan gue untuk terus berlatih memainkan berbagai jenis alat musik asli Indonesia," ujar pemuda asal Yogyakarta ini.
Usaha dan kerja keras V1Mast dalam bermusik banyak mendapat respon positif dari negara lain. Hal ini dibuktikan dari undangan penampilan V1Mast di panggung internasional. Tahun 2016, V1Mast pernah manggung dalam acara festival musik di Bosnia dan Herzegovina. Di tahun yang sama, V1Mast juga mengikuti World Music Festival di Praha untuk membawakan karya-karya orisinil mereka di kancah internasional. Tahun 2017, V1Mast tampil memukau di acara Gala Concert Award Ceremony, Festival Musical Del Mar di Spanyol. Ketika sedang menghabiskan waktu di Benua Eropa, V1MAST juga sempat merilis sebuah album pendek, Extended Play (EP) dengan judul “This is V1MAST: European Released”.
Menurut Viza, pengalaman manggung yang paling berkesan adalah saat melakukan konser di Budapest, Hungaria. Ia benar-benar merasakan dukungan dan apresiasi warga lokal karena keunikan V1Mast yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Bahkan, setelah konser album V1Mast langsung terjual habis saat itu juga.
Buat lo yang penasaran ingin dengerin karya-karya terbaru dari V1Mast, lo juga bisa follow Instagram mereka di @v1mast, Bro!
Comments