Trending
Rabu, 20 Juli 2016

Tim Sapu Angin ITS Batal Beraksi di London

  • Share
  • fb-share
Tim Sapu Angin ITS Batal Beraksi di London

Masih ingat dengan Tim Sapu Angin Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang jago bikin mobil efisien? Mereka memang sering mendapatkan gelar juara di berbagai ajang tingkat internasional. Namun kali ini, Tim Sapu Angin XI memiliki takdir lain. Mereka harus kalah karena insiden mobil terbakar di London Juni lalu. Akibatnya, Tim Sapu Angin XI gagal lolos dan pulang dengan tangan hampa. Meski demikian, mereka masih disambut dengan hangat di Indonesia. Apa yang terjadi?

 

Masih disambut hangat

Kendati telah enam kali berturut-turut menang lomba mobil efisien tenaga, tahun ini Tim Sapu Angin XI ITS harus melapangkan dada. Saat berlaga di London Juni lalu, mereka terpaksa harus pulang dengan tangan hampa setelah gagal lolos dari lomba tersebut. Mobil irit bikinan mereka terbakar hangus entah apa penyebabnya.

Tujuh anggota tim, Rizkiardi Wilis Prakoso, Satria Bayu Mangkunegoro, Haidir Ali Murtadlo, Gilas Kurnia Taufik, Abdillah Hadi Alif Ilhami, Fatih Nurudin, dan Sutrisno Wibowo bersama sang dosen pembimbing, Ir. Wityanto M.Eng.Sc. pun pulang ke Surabaya dan tiba di Bandara Internasional Juanda Surabaya, Sidoarjo, pada tanggal 6 Juli 2016 lalu. Kedatangan mereka disambut oleh Wakil Dekan Fakultas Teknologi Industri ITS, Dr. Tri Arief Sardjono, ST, MT. Menurutnya, tim sudah berjuang secara maksimal dan menunjukkan semangat pantang menyerah.

 

Terbakar sejak di petikemas

Ketika mengetahui mobil mereka terbakar, Tim Sapu Angin IX ITS masih berada di Dhoha, Qatar, untuk transit ke London. Sesampainya disana, tim bergegas ke hotel dan buru-buru berangkat ke venue untuk menemui panitia. Saat itu, tim masih nggak boleh melihat mobilnya karena masih diobservasi.

Panitia pun menyarankan tim untuk bergabung dengan tim lain yang berasal dari Indonesia atau Eropa. Bahkan ada opsi bahwa tim nggak ikut lomba sama sekali. Alasannya, mobil mereka nggak bisa lagi diperbaiki karena rusak berat.

Setelah ngotot untuk kembali ikut, akhirnya panitia memperbolehkan tim untuk memeriksa mobil mereka dan memperbaikinya. Kenyataannya, mobilnya benar-benar hancur. Untungnya, tim dari UI dan UPI yang kebetulan juga ikut serta membantu tim untuk memberikan bahan. Mobil pun dapat kembali berjalan. Sayangnya, pengukuran efisien mobil ini mengecewakan. Pada akhirnya, panitia pun nggak meloloskan mereka.

Usut punya usut, kebakaran tersebut ternyata terjadi ketika mobil masih berada dalam peti kemas ketika proses pengiriman. Ketika diturunkan dari truk pengangkut di arena lomba, tim telah curiga ada sesuatu yang nggak beres. Asap mengepul dari peti dan benar saja, mobil mereka habis terbakar.

Kejadian ini jadi pengalaman terburuk bagi Tim Sapu Angin ITS. Meski demikian, banyak pelajaran yang diambil dari kejadian ini. Semoga aja nggak terjadi lagi di ajang berikutnya. Tetap semangat untuk membuat kendaraan baru!

 

Source: tempo.co, jawapos.com

Comments
Ald
Nice info sih
Selvi eyang surun
Mantap. Lanjutkan