Facebook Keluarkan “Slideshow”, Platform Video Untuk Saingi YouTube

Bersama Facebook, Mark Zuckerberg sekarang menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Facebook pun menjadi media sosial yang paling banyak digunakan di dunia, pengguna aktifnya mencapai 500 juta orang per bulan. Tetapi di balik kesuksesan Facebook, ternyata Mark mempunyai unek-unek. Bagaimana dirinya menghadapi serangan karena kepopuleran YouTube? Apakah Facebook sudah siap?

Facebook diam-diam membuat platform video sendiri

Nggak ada yang mengetahui, kalau awal bulan Mei lalu, Facebook mengeluarkan platform video terbarunya bernama Slideshow. Walaupun bukan seperti YouTube, tetapi Mark sangat concern dengan kemewahan YouTube. Slideshow sendiri adalah platform gabungan kerja sama antara Facebook dan Warner Music Group. Bukan seperti YouTube, Slideshow adalah platform untuk membantu pengguna Facebook menggabungkan foto menjadi video yang unik.

“Kita selalu menginginkan sesuatu yang lebih saat orang membagikan sesuatu” ujar perwakilan dari Facebook. Bersama Warner Music Group, Facebook berencana membuat video dengan lagu yang sudah diizinkan diunggah oleh Warner.

Facebook sendiri bukan nggak berpengalaman dalam soal video. Instagram yang dibelinya beberapa tahun lalu juga mempunyai fitur video yang sekarang bisa merekam sampai 60 detik. Tentu itu berguna untuk membuat para penggunanya tetap bertahan di Instagram, dan nggak beralih ke YouTube ataupun Vine. Bahkan menurut rumor yang beredar sekarang, Facebook berencana akan membeli Vevo.

Amazon juga turut “berperang”

Ternyata nggak hanya Facebook yang ikut-ikutan “berperang” di pasar video Urbaners. Beberapa minggu yang lalu, Jeff Bezos juga mengumumkan telah mengeluarkan platform video terbarunya, yaitu Prime Video Service. Di platform tersebut, pengguna dapat dengan bebas membuat video apapun, entah itu professional ataupun amatir.

Bagaimana Urbaners, Facebook yang sudah anteng sebagai media sosial terbaik di dunia aja udah ketar-ketir dari penetrasi YouTube. Apakah Facebook masih akan percaya diri mengeluarkan platform video lagi? Atau malah membeli platform video yang sudah ada?

Source: nypost.com