Trending
Rabu, 10 Desember 2014

Black Dishes Phenomenon

  • Share
  • fb-share
Black Dishes Phenomenon

Paul Prudhomme mengatakan, you don’t need silver fork to eat good food. Artinya, nggak perlu pergi ke restoran mahal untuk mencicipi makanan extraordinary. Salah satu tempat rest area di jalur Expressway Kanetsu, Saitama, Jepang, membuktikan hal tersebut. Tempat ini dikenal sebagai “pusatnya” makanan unik, seperti makanan serba hitam. Salah satunya adalah kari yang berwarna hitam karena dicampur dengan serbuk arang bambu. Campuran serbuk arang bambu itu memang tampak nggak lazim, namun kari hitam ini tetap menawarkan rasa kari yang lezat seperti biasa.

Selain kari, makanan ringan seperti es krim pun nggak mau ketinggalan. Ada es krim yang berwarna hitam dan memiliki rasa pahit karena berbahan baku Espresso. Walau es krim adalah makanan yang disukai oleh banyak anak-anak, tapi es krim yang satu ini hanya dikonsumsi oleh orang dewasa saja. Rasanya yang sangat pahit membuat es krim ini biasa dipesan oleh pengemudi yang dilanda rasa kantuk.

Makanan serba hitam sebenernya bukan hal baru bagi warga Jepang. Sejak tujuh tahun yang lalu, Tokyo, ibukota Jepang, sudah terjangkit fenomena “black dishes”. Berbagai hidangan berwarna hitam, seperti black soybean tea, nasi hitam, dan black sesame seed biscuit menjadi populer.

Kepopuleran “black dishes” ini pun dibangkitkan kembali oleh Burger King yang berada di Okasaka. Burger King cabang Jepang ini bisa disebut sebagai trendsetter “black dishes” di dunia fast-food karena menciptakan “Kuro Burger”, yaitu burger dengan roti, keju, dan saus yang semuanya berwarna hitam. Peluncuran burger hitam kala itu sekaligus memperingati lima tahun Burger King di Jepang. Burger ini limited edition dan hanya tersedia di outlet tertentu saja. Bahan yang digunakan untuk membuat warna menjadi hitam pun sama: serbuk arang bambu.

Nggak hanya Burger King, McDonald’s juga meluncurkan burger berwarna hitam. Restoran fast-food yang satu ini meluncurkan produk barunya lantaran menyamakan tema dengan Halloween pada bulan Oktober. Meski terlihat “spooky”, namun warna hitam pada suatu hidangan ternyata nggak lantas menyurutkan rasa lapar dari para penikmatnya.

Well, warna yang tergolong anti-mainstream untuk makanan ini memang memiliki magnet tersendiri. Terbukti, warna hitam nggak hanya hidup di dunia fashion, tapi juga bisa “survive” dunia makanan.

 

 

Comments
Candra
Mantap sekali
Irwandi
Inspirasi mantap