Buat lo yang hobi ngoprek-ngoprek motor dan doyan touring, gue yakin lo pernah lihat produk modifikasi dari Syndicate Motor Indonesia di komunitas lo. Kenalin Syndicate Motor Indonesia, workshop khusus motor-motor adventure yang jalannya jauh, sampai ke pelosok-pelosok dengan trek yang enggak main-main.
Lo enggak cukup dengan template motor pabrikan adventure aja. Supaya semakin yahud dan tahan banting, motor lo wajib dioprek biar skill-nya meningkat. Untuk itulah langsung ngobrol dengan Syndicate Motor Indonesia. Yuk, baca obrolan gue dengan Rial Hamzah, suhunya langsung dari Syndicate Motor Indonesia!
Sejak Awal Memang Khusus Motor Adventure
Kalau ngomongin kenapa bisa akhirnya spesifik custom motor adventure ini semua bermula dari hobi Rial selaku owner dan founder dari Syndicate Motor Indonesia. “Syndicate Motor Indonesia itu berdiri sejak 2011, tapi sebelum 2011 gue memang udah suka ngotak-ngatik motor sih,” cerita Rial ke gue.
Kalau berangkat dari dulu banget, barang yang diotak-atik Rial adalah sepeda. Makin berumur, “mainannya” pun berubah jadi motor. Sebelum Syndicate Motor Indonesia lahir, Rial sempat jualan online sparepart motor dan aksesori. Sampai akhirnya menemukan kecintaan baru dengan aktivitas adventure terutama dengan motor, membawanya to the next level membangun Syndicate Motor Indonesia.
“Seingat gue, di 2011, enggak ada workshop yang segmentasinya khusus motor adventure. Nah, baru tuh di 2012 dan 2013 mulai bermunculan workshop khusus motor adventure,” cerita Rial.
Buat Rial dan teman-teman Syndicate Motor Indonesia, motor adventure memiliki keasyikan yang berbeda ketimbang motor trail ataupun touring. Bisa dibilang, motoran dengan motor adventure itu lebih “serius”. “Motor adventure ini enggak main-main, jalannya ke pelosok, durasi perjalanan juga bisa berbulan-bulan, jadi orangnya harus serius dan motornya juga harus bener-bener diseriusin, itulah gunanya dimodif,” Rial memberi keterangan.
Meningkatkan Ketahanan
Modif motor adventure enggak sembarang ganteng dan sangar doang. Tapi yang paling perlu diperhatikan adalah ketahanan motornya. Pertama yang Rial dan teman-teman highlight adalah motor yang mau dimodif memang wajib motor adventure dari pabrikan. Jangan sampai jadi useless, yaitu memodif motor yang memang bukan motor adventure jadi motor adventure. Kalau menurut Rial, itu sama sekali enggak guna.
Istilahnya motor adventure dari pabrikan itu sudah standar banget. Nah, dari standar itulah Syndicate tinggal mengoprek dan memodif biar tahan banting di segala medan dan arena. Yang pasti motor dimodif supaya kuat dan enggak nyusahin. Ketika ada kerusakan di tengah jalan, bisa diperbaiki.
Yang namanya motor adventure itu sudah pasti masuk ke perkampungan dengan medan jalan yang enggak bisa diprediksi. Misalnya lampu-lampu korslet kena hujan. Makanya, jenis motor ini membutuhkan lampu-lampu tambahan. Dan pemasangan lampu-lampu tambahannya enggak sembarangan. Kalau sembarangan bisa berakhir dengan korslet.
“Ini termasuk ke segi daya tahan ya, dan itu enggak cuma dari lampu tapi dari hal-hal lainnya. Lampu cuma contoh kecil aja,” tambah Rial. Intinya sih, lewat modifikasi, motor durability-nya jauh lebih kuat dibanding motor pada umumnya. Dan harus lebih kuat ketimbang motor aslinya.
Enggak Pernah Bercanda Kalau Soal Motor
Syndicate Motor Indonesia enggak pernah main-main soal modifikasi. Sebelum memodifikasi motor permintaan klien/customer, Rial dan teman-teman melakukan riset dan menjajal modifikasi tersebut terlebih dahulu. Misalnya Versys X yang enggak hanya dipake sendiri, tapi juga dipake oleh customer.
“Kami beli motornya, terus modifikasinya diriset, terus dibawa jalan ribuan kilometer baru deh dijual,” terang Rial. Dari keterangannya, sudah jelas kan kalau Syndicate Motor Indonesia memang menggarap serius proyek-proyek motor modifnya. Bahkan enggak segan-segan menolak modifikasi yang enggak masuk akal. Istilah gini lho, modif enggak cuma untuk cuan tapi kudu make sense juga; yang memang bisa dipake dan worth it.
“Soalnya, walau enggak banyak, ada aja orang yang minta motornya dimodif, tapi motornya itu bukan motor adventure. Ya bisa aja kami kerjain, tapi udahlah keluar banyak, hasilnya enggak maksimal, useless kalau gue bilang,” Rial menyayangkan.
Oh, ya bukti Rial dan tim enggak main-main soal modif adalah keikutsertaan mereka pada event internasional Rimba Raid Prologue Race di Pahang, Malaysia. Ini adalah event tolak ukur untuk tahu apakah motor yang dimodif kuat, tahan banting, fungsional, dan aman. Dan, lewat keterlibatan di event itu, Syndicate Motor Indonesia membuktikan oprekannya enggak main-main–gahar dan enggak bisa diajak becanda!
Dari hasil obrolan gue dengan Rial, gua nangkepnya sih, Rial dan Syndicate Motor Indonesia punya standar dalam memodif motor. Bukan soal cuan, tapi hasil oprekan juga harus aman dan memuaskan! Buat lo yang penasaran dengan Syndicate Motor Indonesia, bisa langsung cek oprekannya mereka di @syndicatemotor_id.
Terakhir, sebelum menutup obrolan, entah bercanda atau serius, Rial bilang ke gue kalau dia pengin bikin motor adventure untuk presiden Indonesia. “Supaya bisa menikmati Indonesia sampai masuk ke pelosok-pelosoknya. Kalau naik motor adventure suspensinya kan nyaman. Sekalian biar biar presiden juga tahu kalau di pelosok-pelosok itu banyak jalan yang belum bagus,” tutup Rial mantap.
Oke deh gas Bang Rial! Dan tentu saja, Gue enggak bosan-bosan ingentin lo untuk terus baca local greatness. Jangan lupa komen dan share! Lo juga bisa dapat rewards dengan cara mendaftar jadi member dan ngumpulin MLDPOINTS. Tunggu apa lagi? Gas!
Comments