Trending
Jumat, 06 Maret 2020

Madukina, Lampaui Batas dengan Jadi Solois R&B

  • Share
  • fb-share
Madukina, Lampaui Batas dengan Jadi Solois R&B

Urbaners, selama ini dunia musik RnB identik dengan musisi cowok. Tapi, Madu Kinanti atau yang lebih akrab disapa Madukina, berani melampaui batas tersebut dan menahbiskan diri sebagai solois R&B di Indonesia. Pingin tahu cerita perjalanan karir cewek kelahiran Malang ini? Keep reading and be inspired!

 

Bermusik Sejak Dini

Nggak tanggung-tanggung kata 'dini' yang disematkan di sini, soalnya Madukina memang mulai tampil di atas panggung sejak usia 2,5 tahun lho, Urbaners! Di usia yang semuda itu, Madukina konsisten menggeluti dunia tarik suara, hingga di usianya sekarang. Ia bahkan udah nggak canggung lagi bergaya di atas panggung saat kecil.

Terjun ke dunia musik sejak dini, tentunya cewek yang punya banyak sekali hobi ini juga bisa bermain alat musik, antara lain gitar dan gamelan. Nggak hanya bermusik saja, ternyata Madukina juga menggeluti dunia seni yang lain, yaitu seni tari. "Memang aku lahir dan besar dari keluarga seni, jadi secara nggak langsung lingkungan utamaku, keluarga, mendukung banget di bidang seni. Akhirnya dari kecil sampai besar bergelut di dunia seni," paparnya.

Nggak hanya bermusik, Madukina juga menggeluti dunia seni tari © Dok. pribadi Madukina

Sebagai seorang musisi, udah nggak terhitung berapa kali Madukina naik panggung. Bukan hanya naik panggung untuk bernyanyi menghibur audience, tapi dia berani mengikuti lomba menyanyi. "Waktu kuliah, aku bergabung di paduan suara mahasiswa. Kemudian, tahun 2017 mulai bantuin Sal Priadi untuk jadi backing vocal. Dan pada tahun 2019 ini, akhirnya memutuskan untuk rilis lagu sendiri," ujarnya.

Hingga kini, Madukina masih bermusik secara independen. Sebelumnya, cewek yang juga berprofesi sebagai make-up artist dan stylist ini pernah bergabung dalam label kolektif bersama teman-temannya di GZZ Records. Sampai hari ini, memang masih ada satu single yang dirilis, yaitu ‘Peach’.

"Rencana akan rilis lagi, tungguin ya! Dan akan ada yang lumayan beda dari aku nanti di bulan Maret. Sebenernya nggak beda-beda banget, karena aku hanya recalling bakatku dari kecil aja," ungkapnya bersemangat.

 

Proses Kreatif dan Alasan Memilih R&B

Memilih genre R&B, Madukina punya peluang besar untuk mencuri perhatian

Dalam proses menghasilkan sebuah karya lagu, Madukina nggak sendiri. Dia dibantu teman-teman dari Coldiac dan juga Marigold. Masing-masing punya peran khusus, mulai dari membantu bikin lirik, hingga aransemen musiknya. "Yang produksi musik adalah Derry dari Coldiac, dibantu Tama dan Sambadha yang juga dari Coldiac. Untuk lirik, dibantu Ical dari Marigold," ujar cewek kelahiran 18 Juli 1996 ini.

Sejak kecil, Madukina banyak belajar dan mendengarkan berbagai macam jenis musik. Saat memasuki usia dewasa, ia mengaku lebih nyaman bergelut dalam genre yang tak jauh dari R&B. Ia merasa bahwa genre ini masih fresh dan belum banyak yang mendalaminya, terutama di Kota Malang. Dengan begitu, tentu masih banyak kesempatan untuk mencuri perhatian para penikmat musik di kotanya. Nggak menutup kemungkinan juga musiknya bakal booming hingga skala nasional.

Dalam bermusik, Madukina mengaku punya banyak musisi favorit. Namun ada satu nama yang paling menginspirasinya, Tyler The Creator. "Aku pengen banget bisa punya ide-ide gila kaya dia!”

 

Dealing with Bad Vibe

Madukina nggak terlalu ambil pusing menghadapi hate comment

Dalam perjalanan karirnya selama belasan tahun, sejauh ini belum ada pengalaman buruk yang pernah dialami Madukina sebagai musisi perempuan. Namun, ia mengaku pernah menerima hate comment, meskipun nggak sering. Ia menyadari bahwa makin tinggi sebuah pohon, akan makin kencang angin yang meniupnya. "Aku yakin kalau nanti namaku semakin besar, orang semakin banyak juga yang akan pro dan kontra," ujarnya.

Dalam menghadapi komen-komen buruk, Madu cenderung menanggapi dengan santai. Jarang dia meladeni komen buruk, atau dia justru memberi respon dengan candaan sampai orang yang memberi komen buruk itu jadi kesal sendiri. "Kecuali kalau kritik yang bisa munculin ide atau yang konstruktif, aku terima banget. Tapi kalau cuma ngatain, nggak begitu aku respon dan nggak aku anggap serius. Karena aku juga nggak bisa maksa semua orang suka sama aku dan apa yang aku bikin. Jadi suka-suka mereka, selama aku rasa belum keterlaluan," tambah cewek berambut pendek ini.

 

Harapan Madukina untuk Musik Indonesia

Buat lo yang ingin menjadi musisi, jangan pernah takut untuk unjuk gigi, Urbaners! Lo bisa ikut meramaikan musik Indonesia dengan karya-karya lo. "Aku selalu tanamkan itu di aku sendiri dan orang-orang lain: Being cool is whatever you think it is. Jadi, jauh-jauhin rasa insecure, karena lo nggak akan pernah tahu gimana rasanya kalo nggak nyoba langsung," tuturnya.

Dengan semakin banyaknya musisi berkualitas di Indonesia, tentunya akan semakin seru dunia musik untuk dinikmati. Madu sendiri yakin bahwa musik Indonesia sekarang ini sudah sangat keren. Banyak musisi lokal yang nggak kalah bagus dengan musisi yang sudah punya nama besar. "Semoga tetap demikian dan semakin berkembang. Berlomba dalam kreativitas dan bahu-membahu untuk memajukan musik Indonesia di mata dunia," pungkasnya.

Dukung terus karya-karya Madu dan follow Instagram-nya di @madukina, ya!

Comments
Nando
Keren abis
Susiana Saputri
Mantap banget