Perkembangan musik di Indonesia memang menarik untuk disimak. Terutama memasuki tahun 2019 ini. Banyak musisi baru bermunculan, namun tren musik dari musisi lawas masih memiliki pengaruh kuat. Bagaimana prediksi belantika musik tanah air di tahun 2019 ini? Simak ulasannya berikut Urbaners.
Tren Konser Musisi Lawas
Musik dan lagu dari musisi-musisi lawas baik band maupun penyanyi solo banyak mewarnai konser di Indonesia selama 2018 lalu Urbaners. Sebut saja contohnya dari beberapa band lawas legendaris seperti Europe yang menggebrak pada bulan Mei 2018 lalu, Michael Learns To Rock, Boyzone dan ditutup dengan konser megah oleh band rock legendaris Guns Nā Roses di penghujung tahun. Uniknya, band dan musisi lawas ini masih mendapatkan tempat tersendiri di mata para penggemarnya yang nggak akan pernah mati.
Memang saat ini para penikmat musik bisa mendengarkan di pemutar musik online seperti Spotify hingga YouTube. Namun, faktor nostalgia lah yang menjadi hal utama bagi para fans berat dan mayoritas orang Indonesia sendiri memang suka nonton konser musik. Contohnya saja adalah Java Jazz yang setiap tahunnya penonton makin meningkat dan puncaknya di tahun 2014 lalu mencapai 114.000 orang. Nampaknya, band dan musisi lawas akan kembali meramaikan konser musik di Indonesia. Satu band lawas yang dikonfirmasi bakal konser di Indonesia tahun 2019 ini adalah Toto, band rock Amerika yang terkenal lewat lagunya berjudul āAfricaā.
Musik Hip Hop Diprediksi Bakal Meramaikan Pasar
Tahun lalu musik bergenre folk banyak mendapatkan tempat dalam musik Indonesia. Sebut saja grup asal Surabaya, Silampukau yang sukses lewat albumnya Dosa, Kota dan Kenangan. Banyak orang bilang kalau musik mereka sebagai titik tolak kebangkitan folk Indonesia. Perlahan, folk pun mulai tergeser dengan keberadaan hip hop yang kembali merebut posisi berkat rapper, MC, dan beatmaker tanah air..
Kebangkitan hip hop Indonesia disinyalir ada beberapa faktor seperti disebutkan oleh Ucok mantan personil kolektif hip hop asal Bandung, Homicide. Pertama adalah keberhasilan Rich Brian di Amerika yang jadi faktor penyemangat. Kedua adalah internet memberikan peran yang nggak kecil untuk perkembangan hip hop. Nggak cuma di kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Jogjakarta hip hop kini juga tumbuh subur di daerah seperti Purwokerto hingga Flores. Perkembangan hip hop makin semarak dengan munculnya album kompilasi yang dibikin Grimloc Records bertajuk Pretext For Bumrush. Album ini memuat 29 track dari Joe Million, Maverick, Bars of Death dan lainnya. Ranah hip hop tanah air juga melahirkan berbagai musisi seperti Ramengvrl, Panalo! Dan Senartogok semisalnya.
Gimana prediksi musik 2019 menurut lo Urbaners? Mana yang jadi favorit lo?
Source: Tirto, Vice Indonesia
Comments