Trending
Jumat, 08 Mei 2020

Project Omne Trium Perfectum dari RAN sebagai Bentuk Ekspresi Jati Diri Ketiga Personil

  • Share
  • fb-share
Project Omne Trium Perfectum dari RAN sebagai Bentuk Ekspresi Jati Diri Ketiga Personil

Sudah dimulai sejak Agustus 2019 lalu, project Omne Trium Perfectum The Series dari RAN ini akhirnya komplit, Bro! Diakhiri oleh Nino yang merilis potongan terakhir dari proyek ini di April lalu, maka lo harus tahu cerita lengkap dari lagu-lagu mereka. Rayi, Astra, dan Nino sepakat untuk memproduksi lagu dengan cita rasa diri masing-masing. Tentu saja memberikan sedikit dari karakter dan jiwa mereka untuk setiap seri lagu.

 

Ain’t Gonna Give Up oleh Rayi

Rayi dengan balutan baju astronot di cover Ain’t Gonna Give Up

Proyek dibuka dengan Ain’t Gonna Give Up garapan Rayi yang punya sentuhan hip hop, RnB, serta soul yang sangat kental, menonjolkan karakter musik Rayi sendiri. Lagu yang menggandeng rapper perempuan hits Ramengvrl benar-benar groovy. Didukung dengan video klip yang trendy dan mengusung tema fashion yang juga jadi unsur khas Rayi.

Dalam lagu pembuka ini, Rayi ingin menyampaikan pesan bagi para pendengar agar nggak menyerah dengan mimpi yang dikejar selama ini. “Lo bisa jadi astronot untuk mimpi lo sendiri,” begitu kata Rayi. Nggak heran kalau Rayi berpakaian ala astronot di lagu ini, ia juga berharap filosofi meraih cita-cita sampai ke bulan akan memberikan semangat yang sama buat para pendengar RAN, apa pun mimpi mereka.

 

Saling Merindu oleh Astra

Cuplikan video klip di mana Astra dengan mata tertutup dan seorang perempuan berdiri di belakangnya

Setelah merilis project R dalam seri Omne Trium Perfectum ini, RAN kembali di bulan Oktober 2019 dengan lagu “Saling Merindu“ yang digarap oleh Astra yang menyertakan banyak sekali elemen khas dirinya.  Terutama nuansa musik pop dan synthesizer yang berhasil mendominasi, lengkap dengan petikan gitar yang jadi simbolisasi karakter Astra sendiri di dalam lagu.

Video klipnya digarap dengan tone yang gelap, ingin mewakili perasaan rindu yang seringkali membawa banyak orang ke masa-masa kelam. Seperti cerita dari lagu ini sendiri, yakni tentang sepasang kekasih yang sudah nggak menjalani hubungan bersama lagi. Tetapi kenyataannya, kedua mantan kekasih ini masih saling merindu satu sama lain dan berusaha menyembunyikan perasaan itu sendiri. Gaya video klip yang klasik juga menonjolkan karakter Astra di saat yang sama.

 

Si Lemah oleh Nino

Cover lagu Si Lemah yang menampilak ekspresi sedih dari RAN dan Hindia

April lalu, menggandeng Hindia, Nino menggarap “Si Lemah“ sebagai potongan terakhir dari Omne Trium Perfectum. Lagu ini bercerita tentang musuh paling besar setiap orang, yakni diri kita sendiri. Lo pasti merasakan ikatan begitu mendengar lagu ini karena ide dasarnya yang dekat dengan banyak orang. Kita yang selalu berusaha menyembunyikan kelemahan kita dan tampil kuat walau berpura-pura.

Sentuhan pop dalam Si Lemah ini dibentuk dari banyak sekali perpaduan instrumen yang ditambahkan secara bertahap dalam proses produksinya. Wajar saja kalau seri terakhir proyek ini dirilis sedikit lebih lama dari yang lainnya. Kaya akan petikan gitar lembut, instrumen string yang terdengar megah, hingga flute. Lalu, ada sentuhan tango yang menaikkan mood jelang akhir lagu. Walau bertema sendu, Nino masih mempertahankan nada-nada mayor untuk menghasilkan musik dengan sentuhan RAN yang khas.

Proyek garapan RAN ini jelas harus lo masukkan ke daftar playlist lo. Nggak cuma memberikan nuansa karakter setiap personil di setiap lagu saja, RAN juga bisa memberi lo kesempatan untuk merasakan berbagai jenis emosi yang sebenarnya dekat sekali dengan siapa pun yang mendengarkan. Ketiga tema itu nggak jauh dari pengalaman mereka masing-masing, pengalaman yang menyatukan kita sebagai manusia.

 

 

 

Sources: Cultura, Hai Grid, CNN Indonesia

Comments
Argha hendriandika
Keren mzbro
Argha hendriandika
Keren mzbro