Inspiring People
Rabu, 12 Februari 2020

Dari Freediving Sampai Jadi Mermaid, Cara Nikita Fima Ungkap Keindahan Bawah Laut

  • Share
  • fb-share
Dari Freediving Sampai Jadi Mermaid, Cara Nikita Fima Ungkap Keindahan Bawah Laut

Sudah bukan rahasia lagi kalau Indonesia punya potensi kekayaan laut yang begitu luar biasa sebagai negara kepulauan. Keindahannya terbentang luas dari Sabang sampai Merauke, hingga di kedalaman yang mungkin nggak pernah terbayangkan sebelumnya. Hal inilah yang kemudian mendorong banyak orang untuk terus mencari cara baru dalam menikmati lansekap bawah laut Nusantara.

Memang apa saja sih caranya? Well, sebagian di antara lo mungkin akan langsung menjawab diving sebagai salah satu contohnya. Tapi, lo ngeh nggak nih kalau ada juga yang namanya freediving, Urbaners? Intinya sih mirip kayak diving, cuma efeknya lebih seru dan memacu adrenalin. Soalnya, si penyelam hanya berbekal alat ‘seperlunya’ supaya bisa bergerak bebas dan menahan napas lebih lama.

Kalau lo penasaran segokil apa yang namanya freediving, lo harus kenalan dulu sama sosok inspiratif yang satu ini. Dia adalah Nikita Fima, freediver yang kini fokus jadi atlet dan ikon pertunjukan mermaid. Ditemui di Pulai Macan, perempuan kelahiran 1987 ini membagikan pengalamannya yang punya segudang prestasi plus seluk-beluk freediving dengan kehidupan bawah lautnya yang asyik banget.

Nikita Fima sedang freediving dengan long finn & one-piece swimwear

Sebelum fokus di freediving, Nikita sebenarnya sudah sempat mencoba peruntungan di berbagai bidang lainnya. Mulai dari menjadi penyanyi home band untuk salah satu program televisi swasta sampai menjalani bisnis berjualan baju anak, semua pernah dilakukannya. Mimpinya yang semula hanya seputar kuliah, nikah, dan punya anak pun perlahan berubah saat dia mencoba freediving.

Nikita Fima memegang tali dan menggunakan freedive-suit

Berkat freediving pula, Nikita seakan menemukan lifestyle yang membuat hidupnya lebih simpel dan menantang di saat yang bersamaan. Dia mengakui kalau bukan hanya kesehatannya saja, tapi cara pandang hidupnya juga ikut berubah karena pengajaran dan teknik pernapasan freediving. “Selama tiga tahun ini, freediving telah mengajarkan saya untuk membuang segala hal yang tidak dibutuhkan. Semakin saya berenang, semakin saya melepaskan hal-hal yang tidak perlu,” ungkapnya.

 

Freediving: Sederhana, Tapi Nggak Sesederhana Itu

Menurut Nikita, sekilas konsep freediving mungkin tampak simpel dan gampang karena hanya mengandalkan alat bantu finn. Padahal untuk bisa benar-benar menguasai olahraga ini, lo perlu memenuhi banyak standar. Selain itu, buat jaga-jaga ada baiknya lo nggak freediving sendirian. “Sering kali freediver ada dalam keadaan low oxygen, jadi bisa mudah diselamatkan kalau ada teman,” ujarnya.

So far, untungnya Nikita nggak pernah mengalami hal buruk selama freediving. Cuma, dia sudah sering banget melihat seperti apa kebiasaan orang-orang yang baru pertama kali freediving. Ternyata nggak sedikit dari mereka yang langsung pingsan di air. That’s why diperlukan banyak latihan untuk memahami teknik-tekniknya, mengingat freediving termasuk olahraga ekstrem.

Nah, dari segi teknik, Nikita menjelaskan bahwa teknik dasar yang paling penting dalam freediving adalah safety and rescue. Kalau teknik yang standar seperti itu saja lo belum paham dan lo langsung nekat eksplorasi, takutnya lo malah mengalami lung squeeze atau luka di paru-paru. Bahkan, risikonya bisa sampai menyebabkan kematian loh. Jangan main-main ya, Urbaners!

Sementara itu, Nikita saat ini memegang rekor freediving selama hampir 6 menit dalam satu napas. Sebelumnya, dia telah dinobatkan sebagai pemecah rekor Indonesia untuk kategori berenang sejauh 126 meter dalam satu napas, menyelam sedalam -52 meter dalam satu napas, dan menyelam sedalam -50 meter tanpa alat bantu finn.

Nikita Fima berdiri di depan kolam renang memegang piagam dan mengalungkan medali

Banyak kompetisi pun sudah diikuti Nikita, seperti Indonesia Apnea Competition (IAC) dan Sabang International Freedive. Ajang IAC menjadi yang paling berkesan baginya, soalnya kenekatannya kala itu justru membuatnya menyabet gelar juara untuk 6 kategori. Terlepas dari itu, pastinya dia nggak akan bisa meraih semua pencapaian tersebut tanpa latihan bertahun-tahun.

Seakan masih ingin mencari tantangan baru, kecintaannya pada freediving ternyata lantas mengantarkan Nikita menjadi seorang professional mermaid. Dunia mermaid itulah yang kemudian membawanya menelusuri dunia di bawah air lebih jauh lagi. Dari yang semula hanya hobi, dia nggak menyangka kalau aktivitas mermaid bisa menjadi profesi yang memberinya kepuasan tersendiri.

Nikita Fima sedang menjadi mermaid di aquarium

Setiap harinya, Nikita tampil sebagai mermaid di Jakarta Aquarium, Neo Soho Mall. Demi menunjang profesinya, dia lagi-lagi terus berlatih hingga mampu menahan napas di dalam air selama 4,59 menit di setiap penampilan. Biasanya, dia berlatih menyelam di kawasan Jakarta, Bali, dan sekitar Pulau Seribu.

Pada tahun 2018, Nikita lanjut berkelana ke Filipina dan menjadi Mermaid Instructor pertama sebelum akhirnya menyelesaikan pelatihan Freediving Instructor di tahun berikutnya. Dia juga membuka Jakarta Mermaid School, yang menjadi sekolah mermaid berlisensi pertama di Indonesia, serta mengajar di Freediving Society, sebuah sekolah dan komunitas freediving.

Tapi siapa sangka, Nikita pernah memutuskan untuk vakum dari seluruh aktivitasnya sebagai freediver maupun mermaid demi mendampingi pertumbuhan anaknya. Seiring berjalannya waktu, barulah dia mulai memberanikan diri untuk kembali bekerja agar sang anak bisa lebih mandiri. Nggak di kerjaan, nggak di rumah, memang totalitas tanpa batas banget deh Inspiring People kita ini, Urbaners!

Actually, obrolan kami dan Nikita nggak berhenti sampai di sini saja. Tonton cerita selengkapnya di MLDSPOT TV Season 5 episode 13 dengan tema “Beyond Diving” di YouTube Channel MLDSPOT TV. Langsung klik tombol subscribe, and get yourself inspired!

 

Comments
Ald
. . .
Agus samanto
aktivitasnya sebagai freediver