Inspiring Communities
Selasa, 19 Maret 2019

ONAR, Collective Hip Hop Group yang Ingin Membawa Pesan Positif Kepada Pendengar Musik Hip Hop

  • Share
  • fb-share
ONAR, Collective Hip Hop Group yang Ingin Membawa Pesan Positif Kepada Pendengar Musik Hip Hop

Saat anak muda dengan kegemaran yang sama berkumpul, waktunya kita nyalakan “Tanda Bahaya”. Bahaya karena komunitas seperti ini nggak cuma mengerjakan apa yang mereka suka, tapi juga bisa bikin karya yang digemari dan menginspirasi orang lain. Salah satunya adalah ONAR. ONAR adalah sebuah kolektif kreatif berisikan 11 orang, isinya berbagai macam talenta mulai dari artis hip hop, produser musik, desainer grafis sampai visual DJ. Mereka adalah Aron, Laze, ShotgunDre, Ayub Jonn, Twiezzy, Aryo W, Noise, Rizqi, Daniel, Riza Rinanto, dan Bebo.

 

Berawal dari sering nongkrong bareng di Bandung, ONAR dibentuk tahun 2015 oleh sekelompok anak kuliah. Abim (Noise) di tahun itu sedang sering nonton gigs bersama teman-temannya. ONAR sendiri gabungan dari anak kuliah seni rupa dan teknik lingkungan. Kemudian, ketika Laze ingin merilis album “Vacant Room”, di sini lah ia mengajak teman-temannya itu untuk membantunya. Inspirasi dari terbentuknya Onar sendiri datang lantaran mereka melihat Odd Future dan A$AP Mob, yaitu Hip Hop collective group yang terkenal di Amerika.

 

ONAR bagi mereka adalah kumpulan yang setiap anggotanya saling membantu dengan kontribusi masing-masing. Setiap individu punya karakter berbeda dan tidak diharuskan punya warna tertentu yang mewakili kolektif. Laze sudah merilis album “Vacant Room” dan “Waktu Bicara”, sedangkan Noise sudah merilis tiga single yaitu “Rockstar”, “Substansi”, dan “Veteran”, lalu Ayub Jonn merilis mini album “ONE”. Sejauh ini, mereka sebenarnya tidak pernah memakai nama ONAR untuk rekaman, namun lagu ”Badai” dan “Tanda Bahaya” adalah lagu kolaborasi mereka yang pertama atas nama ONAR.

 

ONAR tidak hanya semata-mata menyuguhkan musik, tapi juga membuat kegiatan olahraga, talkshow yang dirilis di Soundcloud “ONAR Radio” dan acara-acara seru. Misalnya di Brightspot Market mereka membuka booth yang menjual kaos yang cocok dengan image “ONAR”. Mereka tak mau membatasi orang melihat ONAR seperti apa. Oleh karena itu, mereka juga memiliki supporter yang terus mengikuti ONAR yaitu ONARIA. Mereka adalah orang-orang yang rajin menonton gig ONAR, membeli merchandise ataupun mention di social media. Satu hal yang dibanggakan adalah banyak orang yang terinspirasi dan kemudian menyalurkan kreativitasnya di tempat lain yang terpancarkan melalui hal-hal possitive yang dilakukan oleh ONARIA.

 

Tidak heran jika ONAR dalam waktu beberapa tahun, namanya bisa terus melejit. ONAR adalah salah satu collective creative group yang didukung oleh Nike sebagai "Groundbreaker" nya untuk koleksi sepatu Fast Pack di Indonesia. Kemudian pada tahun 2018 lalu, Laze dan Ayub Jonn berhasil memasuki nominasi AMI Award “Karya Produksi Rap/Hip Hop Terbaik” untuk lagu mereka yang berjudul “Mengerti”. Mereka juga tak pernah

absen dari festival musik yang didatangi anak muda, seperti Lalala Festival 2016, We The Fest 2018, FutuRepublic 2019, dan masih banyak lagi.

 

Tentang ONAR dan Hip Hop Indonesia

 

Hip hop mulai dapat marketnya, bukan hanya didengerin sama hip hop heads, tapi juga orang di luar komunitas yang baru suka hip hop. “Kalau gue merasa mereka harus dikasih sesuatu yang mereka bisa mengerti tapi ada depth juga gitu. Gue gak mau hip hop cuma tren, jadi harus dikasih sesuatu yang ada depth-nya supaya hip hop di mereka bisa mengakar,” kata Laze.

ONAR ingin memperlihatkan bahwa di underground sedang terjadi sesuatu yang rame dan semakin dilirik oleh orang-orang lain di luar scene hip hop. ONAR juga ingin menunjukkan bahwa sebagai musisi, lo gak bisa jadi musisi saja, tapi juga harus memberikan akses yang banyak ke pendengar di luar sana. Seperti yang mereka lakukan, menyampaikan pesan lewat musik tapi juga pesan-pesan visual dan lain-lain.

Comments
Epul Saepuloh
Musik hip-hop
John Hutabarat
hip hop horay