Tahun 2010 tampaknya menjadi tahun yang luar biasa bagi tren komik Indonesia. Usai mengalami keterpurukan dari segi penjualan di tahun 1980-an, komik Indonesia perlahan menemukan medium baru sebagai ruang promosi. Seiring berkembangnya pengguna media sosial yang didukung dengan kemudahan akses internet, komik Indonesia pun akhirnya mulai merambah dunia maya dan diterbitkan secara berkala sebagai komik strip.
Nah, di tengah ramainya fenomena komik di media sosial, muncul sebuah komunitas yang menjadi tempat berkumpulnya para komikus online. Diberi nama Komikin Ajah, komunitas ini sifatnya lebih sebagai agregator plus tempat sharing ilmu tentang komik.
Di awal terbentuknya tahun 2014, Aruga Perbawa sebagai Founder dan Community Manager Komikin Ajah sebenarnya hanya ingin mencari teman-teman yang memiliki kesamaan hobi membuat komik. Namun siapa sangka, komunitas ini mendapat respon positif, khususnya dari generasi muda.
Lebih lanjut, Aruga menemukan pula bahwa ada banyak komikus lokal yang memiliki karya bagus tapi nggak tahu bagaimana cara memasarkannya. Oleh karena itu, dia dan timnya berupaya merangkum komik-komik terbaik para komikus tersebut melalui akun media sosial Komikin Ajah. Dengan me-repost karya mereka tersebut, Komikin Ajah otomatis memberikan ruang showcase bagi mereka.
Singkatnya, secara garis besar Komikin Ajah nggak hanya mewadahi para komikus yang sudah mahir saja. Lebih dari itu, komunitas ini ingin mewadahi sebuah gerakan aktif di media sosial dalam rangka mempopulerkan karya para komikus lokal agar bisa berjaya di negeri sendiri. “Ketika sudah mendapat massa yang cukup banyak di Komikin Ajah, dari situ mereka bisa sustain sendiri dan kita akhirnya punya database komikus yang berpotensi,” ujar Aruga.
Tantangan untuk Mengedukasi dan Semakin Kreatif
Menurut Aruga, ada tiga poin yang pasti diperhatikan dalam memilih karya komikus mana yang akan di-repost Komikin Ajah. Ketiga poin tersebut adalah visual yang bagus, eksekusi cerita, dan pesan yang ingin disampaikan. Selain itu, konsistensi sang komikus juga bisa menjadi poin penilaian khusus. “Ada yang gambarnya sederhana tapi konten yang disampaikan bagus dan dia konsisten, itu bisa jadi nilai untuk repost,” jelas Aruga.
Untuk jumlah konten, setiap harinya ada sekitar 15 sampai 20 komik yang di-repost Komikin Ajah. Cara itu pun terbilang ampuh dalam menarik perhatian masyarakat, apa lagi dengan konten-konten yang menghibur. So, nggak heran kalau kini Komikin Ajah punya 2,1 juta followers di Instagram.
Namun demikian, sekarang karya-karya para komikus Komikin Ajah sudah bisa dinikmati pula dalam bentuk buku. Dalam beberapa tahun terakhir, Komikin Ajah sudah menerbitkan sejumlah komik kompilasi berjudul “Komikin Ajah Kompilasi” dan “Seri Komikin Ajah! Komik Gono Gini”.
Lantas, ada berapa sih jumlah komikus Komikin Ajah? FYI, sejauh ini sudah ada lebih dari 120 komikus yang tergabung dari Aceh sampai Papua. Biasanya, Komikin Ajah rutin mengadakan kopi darat atau kegiatan menggambar bersama untuk mempertemukan para komikus tersebut. Di samping itu, Komikin Ajah kerap hadir dalam beragam acara pop culture. “Kami senang bertemu langsung dengan banyak orang untuk berbagi ide dan pengetahuan.”
Well, menghadirkan komik dalam bentuk digital seperti yang dilakukan Komikin Ajah di satu sisi memang mempermudah komikus dan pembaca untuk saling bertemu. Di sisi lain, hal tersebut justru menjadi tantangan tersendiri agar para komikus terus mengembangkan kreativitas mereka. Selain harus bisa menggambar dan membuat cerita, mereka mau nggak mau juga harus belajar memahami selera dan kebutuhan pembaca, terlebih jika menyangkut kerja sama bisnis seperti endorse.
Gimana, seru ‘kan bahas komik bareng Komikin Ajah? Kalau lo masih ingin tahu lebih lanjut tentang Komikin Ajah, lo bisa lihat videonya di MLDSPOT TV Season 4 episode 7 “Komik dan Para Jagoan” di YouTube Channel MLDSPOT TV. Let’s subscribe and get yourself inspired!
Comments